Sabtu, 28 Mei 2016

Tour de Singkarak

Sumatera Barat memiliki ajang kejuaraan yang bertaraf internasional yang diselenggarakan setiap tahun yang pertama sekali dilaksanakan pada tahun 2009. Tour de Singkarak adalah kejuaraan balap sepeda resmi dari Persatuan Balap Sepeda Internasional (Union Cycliste International) yang diselenggarakan di Sumatera Barat, merupakan balapan jalan raya jarak jauh yang biasanya diadakan sekitar bulan April hingga Juni selama kurang lebih seminggu. Dalam pelaksanaan kejuaraan ini sudah dijalin kerjasama dengan Amaury Sport Organisation yang merupakan penyelenggara Tour de France di Perancis.

Sejak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2009 ajang balap sepeda internasional Tour de Singkarak sudah dilaksanakan sebanyak tujuh kali dan digelar di Sumatera Barat. Tour de Singkarak sendiri selain jadi ajang balap, event ini juga menjadi festival wisata untuk merasakan indahnya bentang alam Sumatera Barat.

Pemandangan yang menawan dan sangat indah menjadi latar kegiatan lomba balap sepeda yang sudah terdaftar dalam kalender resmi UCI Road Calendar Asia Tour. Para peserta akan melintasi jalur pedesaan, melintasi jalur-jalur populer seperti Kelok 44, Kelok 9, dan tanjakan menantang di Bukit Sileh. Selain itu berbagai pemandangan lain seperti Danau Singkarak, Danau Kembar, Lembah Harau, Danau Maninjau, Puncak Lawang, Jam Gadang, menjadikan Tour de Singkarak memiliki kelebihan dari hanya sekadar kompetisi.

Lomba Balap Sepeda
Peserta Tour de Singkarak


Penamaan event ini diambil dari nama danau Singkarak, sesuai dengan namanya, Singkarak yang merupakan danau terbesar di Sumatera Barat menjadi bagian dari jalur lintasan Tour de Singkarak.
Dengan diselenggarakannya Tour de Singkarak telah meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Sumatera Barat. Bahkan pada tahun 2011 peningkatannya hingga 13,2% dibanding tahun sebelumnya. Pada tahun 2010, wisatawan mancanegara yang menginap di hotel berbintang di Sumatera Barat sebanyak 332.515 orang, dan tahun 2011 meningkat menjadi 413.180 orang atau naik sekitar 24,3%.

Tour de Singkarak diselenggarakan untuk pertama kali oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia pada tahun 2009. Sehingga selain didukung oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia, Tour de Singkarak juga diperkuat dengan dukungan APBD provinsi dan kabupaten atau kota yang daerahnya dilalui oleh peserta. Hal ini disebabkan setiap daerah yang menjadi bagian dari tahapan perlombaan balap sepeda Tour de Singkarak mempunyai peran cukup besar dalam mengenalkan daerahnya. Sehingga jumlah kabupaten dan kota yang menjadi jalur lintasan Tour de Singkarak dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.

Kegiatan Tour de Singkarak dari tahun ke tahun semakin berkembang dimana jarak tempuhnya semakin panjang serta peserta yang mengikuti juga semakin bertambah dari berbagai negara.

Dalam tiga kali penyelenggaraan Tour de Singkarak, kota Padang selalu menjadi titik start pelombaan dengan titik finish di dermaga danau Singkarak. Namun pada Tour de Singkarak 2012, titik start lomba dipindahkan ke kota Sawahlunto. Sedangkan titik finish dipindahkan ke kota Padang sebagai ibu kota Sumatera Barat.

Event Tahun 2015
Tour de Singkarak 2015


Di tahun 2015, Tour de Singkarak masih akan menggelar sembilan etape. Seperti dari tahun-tahun sebelumnya jarak yang dilalui bertambah. Jika pada tahun 2014 ada 1.250 km yang dilalui para pebalap, maka tahun 2015 jaraknya menjadi 1.341 km dan melalui 18 kota/kabupaten. Ajang balapan ini dimulai di Pantai Carocok, Kabupaten Pesisir Selatan dan berakhir di kota Padang. Ini menjadi hal baru untuk Tour de Singkarak mengingat sebelumnya Tour de Singkarak dimulai di Sumatera Barat bagian Utara. Pada kegiatan Tour de Singkarang di tahun 2015 ada 24 tim dari 36 negara yang mengikuti pertandingan ini.


Berikut adalah daftar kegiatan Tour de Singkarak dari tahun ke tahun.

Tahun
Etape
Wilayah Yang Dilewati
Jarak
(km)
2009
I
Padang
4
464,7
II
Padang-Bukittinggi
92,3
III
IIIa
Bukittinggi-Sawahlunto
90,2
180,4
IIIb
Sawahlunto-Danau Singkarak
90,2
IV
Danau Singkarak-Danau Kembar-Danau Singkarak
188
2010
I
Padang
15,8
551,7
II
IIa
Padang-Pariaman
84,5
174,7
II
IIb
Pariaman-Maninjau
90,2
III
Maninjau-Bukittinggi
51,3
IV
Padang Panjang-Sawahlunto
88,2
V
Sawahlunto-Batusangkar
102,4
VI
Bukittinggi-Danau Singkarak
140
2011
I
Padang
61
743,5
II
Padang-Padang Pariaman-Pariaman
105
III
Pariaman-Kelok 44-Danau Maninjau-Bukittinggi
125,2
IV
Bukittinggi-Payakumbuh
59
V
Payakumbuh–Sawahlunto
79
VI
VIa
Sawahlunto–Istano Basa Pagaruyung
94,6
133,6
VIb
Istano Baso Pagaruyung–Padang Panjang
39
VII
VIIa
Padang Panjang-Danau Kembar
109,3
180,1
VIIb
Danau Kembar–Danau Singkarak
70,8
2012
I
Sawahlunto-Muaro Sijunjung-Muaro Kalaban-Muara Bodi-Tanjung Ampalo-Sawahlunto
77,5
854
II
Muaro Sijunjung-Sumpur Kudus-Lintau Buo-Ngalau-Payakumbuh-Harau
124,5
III
Payakumbuh-Ngalau-Baso-Batipuh-Ombilin-Danau Singkarak-Istano Basa Pagaruyung
102
IV
Lapangan Golf Anai-Sicincin-kota Pariaman-Lubuk Basung-Muko Muko-Danau Maninjau-Kelok 44-Matur-Jam Gadang
157,5
V
Padang Panjang-Danau Singkarak-Kota Solok-Danau Dibawah-Danau Diatas-Lubuk Selasih-Solok
149
VI
Pantai Gandoriah-Padang-Painan
146
VII
Padang
99,5
2013
I
Bukittinggi (944 mdpl) – Equator, Bonjol (252 mdpl)
122,3
1181,6
II
Padang Panjang (320 mdpl) – Istano Basa, Tanah Datar (410 mdpl)
215
III
Payakumbuh (520 mdpl) – Danau Singkarak (396 mdpl)
212,9
IV
Sijunjung (165 mdpl) – Pulau Punjung, Dharmasraya (134 mdpl)
205,6
V
Sawahlunto (246 mdpl) – Muara Labuh, Solok Selatan (447 mdpl)
138,4
VI
Pariaman (8 mdpl) – Painan (15 mdpl)
146
VII
Padang Pariaman(77 mdpl) – Padang Circuit (7 mdpl)
141,4
2014
I
Kantor Bupati Padang Pariaman – Sicincin – Pasar Sariak – Pasar Balai Baru – Simpang Jaguang – Nan Sabaris – Pauah Kamba – Pasa Pakandangan – Enam Lingkung – Sicincin – Kiambang – Pasar Lubuk Alung – Pauah Kamba – Ulakan – Komplek Makam Syekh Burhanuddin – Sunur – Pasar Kurai taji – Jalan Besar – Terminal Bus Simpang Jati – Simpang Tabuik – Sport Hall – Pantai Gandoriah
98,5

II
Bonjol – Lubuk Sikaping – Pandakan – Salibawan – Ampang Gadang – Panti – Rimbo Panti – Muara Tombang – Cubadak – Duo Koto – Silalang – Talamau – Basandingh – Kajai – Pinagar – Padang Tujuh – Simpang Empat
123,5

III
Kantor Bupati Limapuluh Kota – Lubuk Bangku – Kelok Sembilan – Simpang Harau – Jalan HAMKA Payakumbuh – A Yani Payakumbuh – Aie Tabik – Gadut – Sago – Halaban – Pauh Tinggi – Lintau Buo – Alur Tengah – Puncak Pato – Sungaiyang – Simpang – Sungai Tarab – Istano Basa Pagaruyung
100

IV
Jam Gadang Bukittinggi – Padang Lua – Padang Laweh – Simpang Pandai Sikek – 10 Koto – Stasiun Kereta Api Padang Panjang – Lembah Anai – Kayu Tanam – Simpang Bonta – Sicincin – Sungai Sariak – Balai Baru – Simpang Jaguang – By Pass Pariaman – Simpang By Pass Pariaman – Manggopoh – Sungai Limau – Korong Panjang – Simpang Tanjuang Alam – Aua Malintang – Lubuk Basung – Kantor Bupati Agam – Simpang Perumnas – Cindua Mato – Rasuna Said – Muko Muko – Pakan Rabaa – Maninjau – Kelok 44 – Ambun Pagi – Matua – Lawang – finish di Lawang Park
165

V
Ngalau Indah Payakumbuh – Stasiun LPG – Tan Malaka – Sudirman – Tan Malaka – Pusat Kota Payakumbuh – Soekarno Hatta – Piladang – Batu Ampar – Baso – Koto Tinggi – Tabek Patah – Sungai Tarab – Soekarno Hatta Batusangkar – Pabalutan – Balimbing – Umbilin – Kacang – Tembok Kacang – Danau Singkarak
102

VI
Pasar Pusat Padang Panjang – Stasiun Bus Padang Panjang – Baru Tanjuang – Batipuah – Biaro – Simabua – Cubadak – Limo Kaum – Soekarno Hatta Batusangkar – Istano Basa Pagaruyuang – Tanjung Mas – Padang Gantiang – Talawi – Tigo Tanjuang – Sikalang – Santur – Simpang Silo – Sawahlunto – Muaro Kalaban – Silungkang – Sungai Lasi – Kota Solok
111

VII



VIII
Taman Segitiga Sawahlunto – Pasar Sawah Lunto – Muaro Kalaban – Silungkang – Sungai Lasi – Soak Laweh – Stasiun Bus Kota Solok – Muaro Paneh – Koto Anau – Lembang Jaya – Bukik Sileh – Pasar Bukik Sileh – Air Tawar – Lambah Gumanti – Alahan Panjang – Pantai Cermin – Surian – Solok Selatan – Sungai Kalu – Balun – Parik Gadang – Pakan Rabaa – Muaro Labuah – Koto Baru – Pakan Salasa – Liki – Padang Aro – Lubuak Gadang – Sangir Padang Aro Solok Selatan
167

IX
Sungai Silokek – Sijunjung – Imam Bonjol Muaro – S Parman – Tanah Badantuang – Timbulun – Tanjuang Gadang – Lintas Sumatera – Sungai Lasek – Kiliran Jao – Kantor Bupati Dharmasraya – Sitiuang – Simpang Pulai – Sungai Duo – Sialang Gauang – Koto Baru – Lintas Sumatera – Taratak – Gunuang Medan – Sikabau – Sungai Dareh – Kantor Bupati Dharmasraya



2015
I
Pesisir Selatan-Pariaman

136
1341
II
Padang Pariaman-Kab. Solok

120
III
Sijunjung-Dharmasraya

157
IV
Solok Selatan-Sawahlunto

160
V
Bukittinggi-Tanah Datar

145
VI
Payakumbuh-Limapuluh Kota

135
VII
Pasaman-Pasaman Barat

98
VIII
Pasaman Barat-Agam

121
IX
Padang Panjang-Padang

110

Jumat, 27 Mei 2016

Lokasi Surfing di Sumatera Terkenal Hingga Mancanegara

Indonesia dikenal memiliki lokasi surfing yang terkenal di dunia dan lokasi untuk berselancar atau surfing di Indonesia ada banyak, namun khusus di sekitar Pulau Sumatera terdapat beberapa lokasi surfing yang juga terkenal luas bahkan termasuk dalam lokasi surfing terbaik di dunia. Contohnya seperti Pantai Lagundri di Pulau Nias, pantai ini banyak sekali dikunjungi oleh para peselancar luar negeri. Untuk mengetahui tempat surfing tersebut berikut adalah lokasi-lokasi surfing yang ada di sekitar Sumatera.

Nias Punya Dua Lokasi Surfing Terbaik di Dunia yaitu Pantai Lagundi dan Pantai Sorake yang memiliki tinggi ombak mencapai 10 meter
Pulau Nias
 
The Point and Indicator
Surfing di Pulau Nias


Pulau Nias



Nias menjadi terkenal didunia khususnya bagi kalangan surfer tingkat dunia sebab di Nias terdapat dua buah spot surfing terbaik didunia yang bisa disandingkan dengan ketenaran ombak Hawaii. Pulau Nias adalah sebuah pulau yang ada disebelah barat Sumatera Utara. Di pulau ini terdapat dua lokasi surfing yang terbaik didunia disebut dengan The Point atau Indicator. Kedua spot surving ini berada di Pantai Lagundri dan Pantai Sorake yang letaknya hanya berjarak beberapa kilometer saja dimana kedua pantai ini tiada henti menampilkan rangkaian ombak yang luar biasa sepanjang tahun. Kedua pantai ini berada di Kabupaten Nias Selatan berlokasi sekitar 12 km dari Telukdalam, ibu kota Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara.
Para peselancar dari berbagai negara banyak datang dan berkunjung di pantai ini biasanya pada bulan April hingga September setiap tahun untuk menjajal gulungan gelombang laut yang tingginya bisa mencapai 7 sampai 10 meter. Yang membuat ombak di Pantai Lagundri ini sangat dicari bagi para selancar adalah karena lokasinya berhadapan dengan Samudera Indonesia dan juga merupakan tempat bertemunya geolombang dengan teluk sehingga ombak akan bertambah  besar. Sebab itu berselancar di Pantai Lagundri merupakan tempat yang sangat menantang para peselancar profesional. Ditambah lagi, panjang ombak di kawasan ini bisa mencapai 200 meter.
Di pantai Lagundri ini telah beberapa kali menjadi lokasi lomba selancar baik nasional maupun internasional. Nias Open adalah salah satu kejuaraan rutin yang diselenggarakan di sini di mana ratusan peselancar mancanegara mengikuti ajang perlombaan ini. Peselancar dari Australia terutama begitu mendominasi di Pantai Lagundri ini.
Selain ombaknya yang menantang para peselancar dunia, Pantai Sorake dengan panorama yang memukau di teluk Lagundri, adalah tempat surfer dari seluruh penjuru dunia datang untuk melihat langsung ombaknya yang spektakuler dari pantai berpasir putih. Ditempat ini, kerumunan turis bisa dibilang hampir tidak ada, sehingga suasananya sangat nyaman untuk bersantai. Menyelam atau memancing juga dapat dilakukan disini.
Ditambah dengan pemandangan kearah laut yang mengagumkan, tepat di muka ombak"Indicators" serta hanya berjarak 50 meter dari "The Point", menghadirkan suasana di seputar teluk Lagundri akan menjadi panorama yang menyejukkan mata.
Selain itu, temukan pula keramahan warga lokal disela-sela kesibukan Anda bisa melakukan belajar surving untuk menyempurnakan teknik surfing dan jalan-jalan mengelilingi pulau.


Pantai Mentawai, Sumatera Barat



Lebih ke selatan dari Pulau Nias terdapat Kepulauan Mentawai yang terletak di lepas pantai Padang, Propinsi Sumatera Barat diketahui memiliki 400 spot surfing dengan tingkat kesulitan yang bervariasi dimana 49 titik diantaranya merupakan favorit para peselancar asing.Salah satu spot surfing  yang terkenal di kalangan para peselancar adalah spot surfing yang terletak di Pulau Sipora, Kepulauan Mentawai. Pulau Sipora oleh CNN Travel memasukkan lokasi surfing Pulau Sipora ini dalam daftar 20 spot surfing terbaik di dunia. Pada tahun 2010 lokasi ini sempat dihancurkan oleh tsunami, namun berkat upaya dari sejumlah kalangan di tanah air maupun internasional, salah satunya adalah Surf Aid Internasional kini Pulau Sipora bangkit dan berhasil kembali posisi sebagai lokasi yang menjadi pilihan para surfer untuk dikunjungi.

Pantai Mentawai
Ombak Pulau Sipora



Pantai Tanjung Setia, Lampung Barat



Di bagian paling Selatan Pulau Sumatera terdapat Pantai Tanjung Setia yang berada di Lampung Barat. Pantai ini lebih dikenal oleh turis mancanegara dibanding oleh masyarakat lokal. Pantai ini menjadi salah satu tempat favorit dan terbaik di dunia untuk olahraga surfing, karena ombak di pantai ini memiliki ombak tertinggi di dunia karena berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Itulah sebabnya ombak di pantai ini bisa mencapai tinggi 6-7 meter dengan panjang 200 meter yang sangat menantang bagi para peselancar tingkat dunia.

Lokasi Surving di Lampung Barat
Pantai Tanjung Setia

Ombak Bono di Riau


Dalam dunia peselancar di Riau terdapat suatu hal yang unik lokasinya di Sungai Kampar. Biasanya orang berselancar di laut, namun di tempat ini peselancar bisa melakukannya di sungai. Fenomena ini sangat unik yang dimiliki hanya di lokasi Sungai Kampar ini, obak di tempat ini tingginya bisa mencapai 4-5 meter. Hal ini merupakan suatu yang sangat unik karena sungai biasanya tidak memiliki ombak yang tingginya seperti itu.
Fenomena ombak Bono adalah satu-satunya di Indonesia berada di aliran Sungai Kampar, sungai ini memiliki geolombang ombak yang tingginya bisa mencapai 5 meter yang bisa dipakai para peselencar untuk berselancar.
Fenomena ombak ini dikenal dengan Ombak Bono yang terbentuk akibat pertemuan arus pasang laut dengan arus pasang sungai. Ombak di lokasi ini sangat menantang para peselancar dan sudah banyak peselancar yang datang ke tempa ini untuk menjajal ombak Bono yang aneh ini, bahkan lokasi ini sudah diketahui oleh peselancar manca negara.
Fenomena ombak Bono ini hanya terjadi saat bulan purnama antara bulan Agustus hingga Desember. Pada periode ini terbentuk ombak Bono yang bentuk ombaknya hingga 21 bentuk ombak secara berurutan. Namun buat peselancar harus hati-hati karena di muara sungai ini masih terdapat buaya muara apalagi arus airnya lumayan liar yang cukup berbahaya buat pengunjung yang masih belum berpengalaman.


Ombak Bono di Riau
Ombak Bono

Itulah beberapa lokasi surfing yang ada di sekitar Pulau Sumatera yang memiliki ombak yang menantang para peselancar bahkan sudah terkenal di tingkat internasional. Selain ombak pantai Pulau Sumatera juga memiliki fenomena Ombak Bono yang menantang para peselancar.