Tampilkan postingan dengan label Berita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Berita. Tampilkan semua postingan

Minggu, 18 September 2016

Inilah Destinasi, Budaya dan Kuliner Terpopuler di Indonesia


Kementerian Pariwisata baru saja menggelar Anugerah Pesona Indonesia 2016. Ajang penganugerahan untuk destinasi, budaya dan kuliner yang terpopuler di Nusantara. Inilah pemenangnya!

"Selamat kepada para pemenang. Ini adalah inisiatif yang bagus," ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam Malam Penganugerahan Anugerah Pesona Indonesia di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Jumat (16/9/2016).

Anugerah Pesona Indonesia merupakan event yang digelar Kementerian Pariwisata bersama situs ayojalanjalan.com. Terdapat 10 kategori dari Surga Tersembunyi Populer sampai Festival Budaya Terpopuler.

Pemilihan juaranya berdasarkan voting yang dibuka dari tanggal 23 Mei sampai23 Agustus 2016. Terdapat 53.097 pemilih, yang mana 4.331-nya adalah pemilih dari mancanegara seperti China, AS, India dan Kanada.

Tentu saja, para pemenang Anugerah Pesona Indonesia dapat menjadi acuan traveler untuk menjelajahi Nusantara. Semacam referensi, kalau tempat wisata dan atraksi budaya di negeri ini tidak itu-itu saja.

Berikut daftar lengkap pemenang Anugerah Pesona Indonesia:

1. Kategori Surga Tersembunyi Terpopuler (Most Popular Hidden Paradise)

Juara I : Kepulauan Kei – Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku
Juara II : Kepulauan Mandeh – Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat
Juara III : Pulau Maratua – Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur

2. Kategori Tujuan Wisata Terpopuler Kebersihannya (Most Popular Cleanliness)

Juara I : Pantai Nihi Watu – Kabupaten Sumba Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur
Juara II : Pantai Ora – Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku
Juara III : Pantai Papuma – Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur

3. Kategori Situs Sejarah Terpopuler (Most Popular Historical Site)

Juara I : Rumah Pengasingan Soekarno – Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur
Juara II : Gedung Linggarjati – Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat
Juara III : Benteng Tolukko – Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara

4. Kategori Hidangan Tradisional Terpopuler (Most Popular Traditional Dishes)

Juara I : Ayam Taliwang Lombok – Provinsi Nusa Tenggara Barat
Juara II : Ayam Betutu – Provinsi Bali
Juara III : Pempek Palembang – Provinsi Sumatera Selatan

5. Kategori Tempat Menyelam Terpopuler (Most Popular Diving Spot)

Juara I : Pulau Alor – Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur
Juara II : Nusa Penida – Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali
Juara III : Taman Laut Derawan – Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur

6. Kategori Tempat Berselancar Terpopuler (Most Popular Surfing Spot)

Juara I : Pantai Nemberala – Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur
Juara II : Nusa Lembongan – Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali
Juara III : Pantai Plengkung – Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur

7. Kategori Atraksi Budaya Terpopuler (Most Popular Cultural Attraction)

Juara I : Iraw Tengkayu – Provinsi Kalimantan Utara
Juara II : Pasola – Sumba, Provinsi Nusa Tenggara Timur
Juara III : Bambu Gila – Provinsi Maluku

8. Kategori Festival Budaya Terpopuler (Most Popular Cultural Festival)

Juara I : Festival Erau – Kabupaten Kutai Kertanegara, Provinsi Kalimantan Timur
Juara II : Jember Fashion Carnival – Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur
Juara III : Festival Teluk Jailolo – Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara

9. Kategori Dataran Tinggi Terpopuler (Most Popular Highland)

Juara I : Gunung Kerinci – Provinsi Jambi
Juara II : Dataran Tinggi Dieng – Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah
Juara III : Gunung Kelimutu – Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur

10. Kategori Tujuan Wisata Baru Terpopuler (Most Popular New Destination)

Juara I : Pulau Morotai – Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara
Juara II : Celebes Canyon – Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi Selatan
Juara III : Nyaru Menteng – Provinsi Kalimantan Tengah

Terakhir, Juara Favorit dimenangkan oleh Gunung Kerinci di Jambi dan Juara Umum yang paling banyak masuk kategori diraih NTT. Selamat untuk para pemenang! (aff/krn)

KPK: Irman Gusman Disuap Terkait Kuota Gula Impor Bulog di Sumbar

Ketua DPD Irman Gusman dicokok KPK pada Jumat (16/9/2016)

Ketua DPD Irman Gusman dicokok KPK pada Jumat (16/9/2016) di rumah dinasnya. Irman disuap terkait kuota gula impor di provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

"Kuota gula impor yang diberikan oleh Bulog kepada CV SB di tahun 2016 untuk provinsi Sumbar," ujar Ketua KPK Agus Rahardjo dalam jumpa pers di Gedung KPK, Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (17/9/2016). Agus didampingi Laode M Syarif dan Alexander Marwata.

Menurut Agus, Irman diamankan setelah sebelumnya kedatangan 3 tamu. Tamu tersebut membawa bingkisan berupa uang untuk diberikan kepada Irman pada Jumat malam.

Penyidik KPK lalu menahan 3 tamu setelah keluar dari rumah Irman dan membawa mobil namun masih berada di halaman rumah Irman. Sedangkan KPK menahan Irman dengan bantuan ajudan Irman.

"Tim KPK minta tolong ajudan masuk ke rumah Bapak IG lalu tim KPK meminta Bapak IG menyerahkan bingkisan dari saudara XSS, MMI, dan WS," kata Agus.

Mandi di Sungai Deli Medan, Seorang Bocah Temukan Ratusan Peluru Aktif


Seorang bocah berusia tujuh tahun di Medan, Sumatera Utara (Sumut) menemukan ratusan peluru aktif kaliber 5,56 mm x 45. Ratusan peluru aktif itu ditemukan saat bocah tersebut sedang asyik mandi di Sungai Deli, Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan.

"Bocah berusia tujuh tahun itu bernama Yuga Pramana. Dia merupakan warga Kelurahan Aur," kata Kanit Reskrim Polsek Medan Kota AKP Martualesi dalam keterangannya, Sabtu (17/9/2016).

Martualesi menyatakan, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 14.00 WIB tadi. Saat itu, Yuga sedang bermain dan mandi di Sungai Deli sepulang dari sekolah. Saat sedang bermain, dia merasakan sesuatu dibawah kakinya saat menginjak dasar sungai.

"Karena penasaran, dia mengangkat barang tersebut yang ternyata sebuah bungkusan yang berisi ratusan peluru tajam aktif," sambungnya.

Yuga tidak tahu bahwa itu peluru dan menganggap hal itu adalah mainan biasa. Kemudian dia langsung menghamburkan peluru-peluru tersebut dan diambil oleh teman-temannya.

Tak lama kemudian, salah seorang warga yang bernama Saipul Tanjung kemudian melihat sejumlah anak-anak sedang membawa peluru tersebut. Melihat hal tersebut, Saipul kemudian menyuruh anak-anak itu mengumpulkan peluru untuk disatukan.

"Setelah peluru terkumpul, seorang warga bernama Majid menghubungi pihak kepolisian dari Polsek Medan Kota," ujar Martualesi.

Polisi yang tiba kemudian mengamankan peluru tersebut. Setelah dihitung, peluru tajam tersebut berjumlah 126. Peluru itu kemudian dibawa ke Polsek Medan Kota.

"Kita masih melakukan pemeriksaan terkait penemuan ratusan peluru tajam aktif tersebut. Kita juga berkoordinasi dengan pihak terkait untuk kepemilikan peluru itu. Kepada masyarakat, diminta untuk menginformasikan terkait sisa peluru yang ada jika ditemukan," tutup Martualesi.


(dnu/dnu)

Kasihan, Anak Gajah Berumur Setahun Ini Tertinggal Rombongan Induknya


Seekor anak gajah Sumatera yang diperkirakan berumur satu tahun tertinggal dari induk dan rombongannya. Saat ini, anak gajah yang memiliki tinggi sekitar 1 meter ini berada di kebun warga di Desa Suo Suo, Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo, Jambi.

Menurut Lukman, warga Desa Suo Suo, anak gajah ini tertinggal rombongan sekitar tiga minggu lalu.

"Awalnya, ada rombongan gajah yang masuk ke lahan yang baru dibuka di Km 26 jalan koridor PT WKS. Rombongan gajah ini memakan tanaman yang ditanam warga. Kemudian warga melakukan penggiringan rombongan gajah agar meninggalkan kebun, rupanya ada satu ekor anak gajah yang tertinggal rombongan," ujar Lukman di Tebo, Sabtu (17/9/2016).

Koordinator Unit Konservasi dan Mitigasi Konflik Gajah – The Frankurt Zoological Society (FZS), Albert Tetanus, menyatakan pihaknya telah menugaskan dua orang personel untuk menjaga anak gajah ini agar keselamatannya terjamin.

"Mulai 14 September kemarin kami sudah mengirim dua petugas ke lokasi keberadaan anak gajah yang tertinggal. Mereka kami tugaskan untuk menjaga keberadaan anak gajah," ungkap Albert Tetanus kepada detikcom, Sabtu (17/9/2016).

Saat ini, kata Albert, anak gajah tersebut berada di Dusun Pematang Pemalik Desa Suo Suo. "Dia ada di kebun Pak Lukman. Anak gajah tersebut memakan rumput muda, buah dan batang pisang," ujarnya.

Albert menduga anak gajah ini berasal dari kelompok gajah Sumatera yang memiliki area jelajah di Taman Nasional Bukit Dua Belas (TNBD) yang ada di wilayah Kabupaten Tebo, Jambi.

"Kami telah melaporkan ke BKSDA Jambi untuk penanganan anak gajah ini. Bisa jadi anak gajah ini akan kita upayakan digabungkan dengan rombongan induknya atau bisa juga digabungkan dengan rombongan gajah lainnya," tutur Albert.
(dnu/dnu)

Selam 13 Meter Tanpa Alat Bantu Oksigen, Turis AS Tewas di Pulau Asu Nias


Seorang turis laki-laki dari Amerika Serikat tewas setelah menyelam dan menembak ikan di Pulau Asu, Desa Hinako, Kecamatan Sirombu, Kabupaten Nias Barat, Sumatera Utara (Sumut). Diketahui, saat menyelam dan menembak ikan, korban tidak menggunakan alat bantu tabung oksigen.

"Korban bernama Makena Baker Ryuichi (21). Dia menembak ikan di kedalaman 13 meter dengan menggunakan panah ikan," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Rina Sari Ginting dalam keterangannya, Minggu (18/9/2016).

Rina menyatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (16/9) sekitar pukul 11.30 WIB. Saat itu, korban sedang berenang dan melakukan penyelaman di laut sekitar 13 meter dengan tujuan menembak ikan di kedalaman 13 meter. Dia menembak ikan dengan menggunakan panah ikan dan tanpa alat bantu tabung oksigen.

"Kemudian ibu korban, Hiroyo Baker dan dua turis lainnya Kahaai Howard dengan Stefen Kennedy yang sama ikut berenang dengan korban sempat melihat korban naik ke permukaan laut dengan berhasil menembak dua ekor ikan," sambungnya.

Setelah itu, korban menyelam kembali. Namun, sekitar 10 menit kemudian korban tidak muncul ke permukaan laut. Atas hal tersebut, rekan korban Kahaai berteriak meminta tolong kepada warga guna mencari tahu keberadaan korban. Saat itu, ibu korban juga turut menyaksikan pencarian tersebut.

"Setelah dilakukan pencarian, korban ditemukan di dasar laut dengan kedalaman 13 meter dalam keadaan tidak sadar diri. Sehingga, para saksi berusaha membantu mengangkat ke permukaan seterusnya dibantu pernafasannya namun nyawa korban tidak dapat diselamatkan. Diperkirakan, korban tenggelam selama 10 hingga 15 menit," jelas Rina.

Polisi yang mendapatkan informasi tersebut kemudian mengevakuasi korban kemudian membawanya ke Rumah Sakit Umum Gunungsitoli. Setelah diselidiki, tidak ditemukan tanda-tanda kekeraan ataupun luka ditubuh korban.

"Ibu koban membuat surat pernyataan kepada polisi untuk tidak dilakukan autopsi terhadap korban. Siang tadi, dipastikan bahwa dengan mempergunakan pesawat carteran Susi Air, korban bersama ibu korban dan dua orang turis lainnya dijemput di Bandara Binaka Gunungsitoli," ujar Rina.

Setelah itu, lanjut Rina, rencananya jenazah korban akan diinapkan di salah satu tempat persemayaman milik warga Tionghoa di Medan. "Esoknya rencananya akan dilakukan acara kremasi. Setelah itu, ibu korban akan kembali ke negaranya Amerika Serikat," tutup Rina.
(dnu/dnu)

Sabtu, 30 Juli 2016

Kronologi Kerusuhan Terkait Penolakan Relokasi Pengungsi Sinabung di Karo


Gunung Sinabung
Gunung Sinabung
Terjadi kerusuhan di Karo, Sumatera Utara (Sumut). Massa menolak rencana relokasi mandiri korban erupsi Gunung Sinabung. Mereka konflik dengan pengembang. 1 Orang tewas dan 1 orang terluka.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwonugroho, dalam rilisnya, Sabtu (30/7/2016), menjelaskan, relokasi mandiri tahap 2 dilakukan terhadap 1.683 KK di Desa Lingga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo. Warga desa Lingga menolak. Berikut kronologi kejadian yang menelan korban tersebut.

Jumat, 29 Juli
Pukul 12.20 WIB
Pengembang membongkar pagar sepanjang 150 meter dan lebar 4 meter. Pagar ini sebelumnya dipasang oleh warga Desa lingga sebagai tanda bahwa lahan itu merupakan jalan tembus ke desa.

Pukul 14.20 WIB
Pembongkaran selesai. Situasi aman dan kondusif.

Pukul 14.30 WIB
Massa datang ke pos polisi dan memprotes tindakan pengembang.

Pukul 14.45 WIB
150 Orang terdiri dari ibu-ibu dan pria memblokir jalan umum, tepatnya di depan tenda pos polisi. Akibatnya jalan Kabanjahe Simpang Empat macet total.

Pukul 15.30 WIB
Massa membuka jalan dan bersama-sama menuju pagar yang dibongkar. Mereka berencana membangun pagar lagi.

Pukul 17.30 WIB
70 Wanita datang ke tenda pengamanan polisi dan menanyakan pelaku pembongkaran pagar. Karena tidak mendapatkan jawaban, mereka balik kanan dan melaporkan ke warga.

Pukul 18.00 WIB
400-an orang datang ke tenda polisi. Ada provokasi dan teriakan 'Serang! Bakar! Bunuh!" Sekitar 15 polisi lari dan meminta bantuan ke Polres Karo. Selanjutnya, massa membakar tenda polisi dan alat berat.

Polisi tiba di lokasi dan meminta bantuan pemadam kebakaran untuk memadamkan api. Mereka mengamankan 5 orang. Yakni Eddi Sitepu, James Sinulingga, Nahason Sinuraya, Modal Sinulingga, dan Sugiarto. Ke-5 orang ini dibawa ke Polres Karo.

Pukul 22.20 WIB
200-an Orang datang ke Polres Karo, kemudian melempari Mapolres dengan batu. Polisi mengeluarkan tembakan peringatan dan gas air mata.

Setelah massa bubar diketahui ada 1 orang yang meninggal atas nama Adi Purba (40) dan satu orang terluka (Ganepo Tarigan).

"Suasana terakhir, keadaan sudah dapat dikendalikan. Polisi siaga," kata Sutopo.

Menurut Sutopo, relokasi pengungsi Sinabung awalnya direncanakan di Desa Siosar dengan mengunakan Lahan APL (Areal Pengguna Lain) seluas 250 hektare. Lahan 250 hektare ini cukup untuk menampung warga relokasi tahap I (370 KK) dan tahap II (1.683 KK). Selain perumahan, juga butuh ketersediaan lahan untuk pertanian.

"Untuk keperluan lahan pertanian relokasi tahap I sudah keluar izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan seluas 416 hektar, sehingga untuk tahap I sudah terpenuhi bantuan rumah dan bantuan lahan pertanian," papar Sutopo.

Sedangkan untuk relokasi tahap ke II (1.683 KK) sesuai usul Pemkab Karo ke Menteri LHK dibutuhkan lahan untuk pertanian seluas 975 hektare. Namun sampai saat ini izin pinjam pakai dari Kementerian LHK belum keluar sehingga pilihan relokasi tahap II disepakati adalah relokasi mandiri dimana masyarakat mencari lahan sendiri di luar daerah merah sesuai rekomendasi PVMBG.

"Dalam hal ini, BNPB sudah menyalurkan dana hibah sebesar 190,6 miliar yang masuk ke APBD Kab Karo sejak Desember 2015. Masing-masing Kepala Keluarga mendapat bantuan sebesar Rp 110 juta yaitu untuk dana rumah Rp 59,4 juta dan dana untuk usaha pertanian Rp 50,6 juta," rinci Sutopo.

Mengingat dana tersebut masuk ke APBD Karo, kata Sutopo, maka mekanisme penganggaran dan pelaksanaan sepenuhnya menjadi kewenangan Pemkab Karo. BNPB hanya memberikan pendampingan.

Sumber: detik.com

Jumat, 08 Juli 2016

Berlebaran di Padang, Jokowi: Saya Melihat Keramahtamahan Masyarakat


Berlebaran di Padang, Jokowi: Saya Melihat Keramahtamahan Masyarakat

Padang - Presiden Joko Widodo menikmati momen berlebaran di Padang, Sumatera Barat. Jokowi merasakan keramahtamahan warga minang.

"Ya ini pertama kali saya berlebaran di Padang. Saya melihat keramahtamahan masyarakat melihat antusias dari pemudik yang dari rantau," kata Jokowi di Padang, Rabu (6/7/2016).

Jokowi menjelaskan, lebaran di Padang berjalan sangat aman. Tidak ada ketakutan warga meskipun sehari sebelumnya ada teror bom di Mapolres Solo.

"Semuanya di sini berjalan aman, berjalan dengan baik. Tadi salat Id bersama dengan seluruh masyarakat juga berjalan dengan baik, Alhamdulillah," jelasnya.

Momen berlebaran bagi Jokowi merupakan waktu yang tepat untuk bersilaturahmi. Saatnya untuk berkumpul bersama keluarga dan lepas sejenak dari kesibukan.

"Ya silaturahmi dengan keluarga, silaturahmi dengan tetangga, silaturahmi dengan masyarakat," ujar Jokowi menjelaskan soal arti lebaran baginya.
(kha/imk)

Harimau Sumatera Tertua di Dunia Disuntik Mati


Harimau Sumatera Tertua di Dunia Disuntik Mati

HONOLULU, KOMPAS.com — Seekor harimau sumatera, yang diyakini sebagai harimau yang hidup tertua di penangkaran, mati dalam usia 25 tahun.
Harimau bernama Djelita itu disuntik mati di Kebun Binatang Honolulu setelah menderita komplikasi penyakit akibat usia tua. Pihak pengelola kebun binatang tersebut mengumumkan kematian Djelita di halaman Facebook-nya.
"Dengan sangat sedih, kami harus mengumumkan bahwa Djelita, harimau sumatera tercinta kami, disuntik mati hari ini," kata manajemen Kebun Binatang Honolulu lewat akun Facebook-nya.
"Komplikasi (penyakit) dengan usia lanjut yang dideritanya mengharuskan pengambilan keputusan itu," sebut mereka.

Djelita adalah harimau tertua di antara subspesies harimau mana pun yang terdaftar dalam koleksi kebun binatang di seluruh dunia, masih kata pihak Kebun Binatang Honolulu.
Harapan hidup untuk harimau sumatera di alam liar adalah sekitar 12 tahun dan di penangkaran sekitar 20 tahun, sedangkan Djelita berusia 25 tahun.
Direktur Kebun Binatang Honolulu, Baird Fleming, mengatakan, "Usia tua menghantui siapa saja, bahkan binatang."
"Meskipun Djelita memiliki hidup yang panjang dan sehat di kebun binatang, ia menunjukkan tanda-tanda yang mengarah pada keputusan bulat bahwa ia siap meninggalkan dunia," tambah dia.
"Kebun Binatang Honolulu bisa bangga atas perawatan bertahun-tahun yang sangat baik kepada Djelita, yang merupakan bagian dari upaya konservasi di seluruh dunia untuk menyelamatkan harimau sumatera dari kepunahan," tambah Baird.
Dalam sebuah statusnya di Facebook, pihak Kebun Binatang Honolulu mengatakan, hanya ada 200 harimau sumatera di kebun-kebun binatang, sebagai bagian dari upaya konservasi global.
"Kebun Binatang Honolulu bangga menjadi bagian dari upaya ini, dan akan terus begitu," sebut pihak kebun binatang tersebut dalam unggahannya.
Djelita lahir di Taman Nasional San Diego pada 26 Maret 1991, dan datang ke kebun binatang Honolulu pada 25 November 1992.
Kebun Binatang Honolulu adalah rumah bagi dua harimau sumatera lainnya, yakni Berani dan Chrissie, yang telah melahirkan keturunan.
Anak-anak kedua harimau itu sudah dikirim ke luar negeri, diberikan kepada kebun binatang lainnya untuk ditampung dan dirawat.

Husni Kamil Manik, dari Sumatera Barat ke Ibu Kota

Husni Kamil Manik, dari Sumatera Barat ke Ibu Kota

KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum Husni Kamil Manik meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta, Kamis (7/7/2016) sekitar pukul 21.00 WIB.

Banyak yang tak menyangka pria kelahiran Medan, Sumatera Utara, 18 Juli 1975, itu pergi begitu cepat.

Zulkarnain, perwakilan keluarga menjelaskan, awalnya almarhum mengeluhkan bisul di bagian kakinya pada Rabu (6/7/2016), tepat pada Hari Raya Idul Fitri 1437 H.

Husni sempat mendapat penanganan medis di salah satu rumah sakit dekat rumahnya. Namun, dokter menyarankan pergi ke rumah sakit yang lebih besar lantaran kadar gulanya tinggi.

Pihak keluarga lalu membawa Husni kembali ke rumah, kemudian membawa ke RSPP.
Dari Padang

Husni yang lahir di Medan merantau ke Padang, Sumatera Barat, untuk kuliah di Fakultas Pertanian, Universitas Andalas, Padang. Dia menyelesaikan pendidikan sarjana dan masternya di sana.

Husni dikenal sebagai pakar di bidang irigasi di Sumatera Barat hingga menjadi peneliti di Pusat Studi Irigasi-SDALP Universitas Andalas. Namun, sejak mahasiswa, dia dikenal aktif dalam pemantauan Pemilu.

Pada tahun 2003, melalui pemilihan, dia pun terpilih menjadi anggota KPU Sumatera Barat. Husni menjadi komisioner KPU setempat selama dua periode, yaitu 2003-2008 dan 2008-2013.

Belum selesai jabatannya di KPU Sumbar, Husni mendaftar dan mengikuti uji kepatutan dan kelayakan di DPR RI sebagai komisioner KPU Pusat. DPR RI memilih dia sebagai salah satu komisioner KPU baru.

Dalam rapat pleno pada April 2012, secara musyawarah mufakat, rekan-rekannya memilih Husni sebagai ketua.

Menurut Hadar Nafis Gumay, anggota KPU yang bertindak sebagai pimpinan dalam pleno tersebut, Husni dipilih karena memenuhi kriteria dan dapat berperan menjadi ketua dan koordinator yang baik.

“Ia juga diterima oleh publik dan dapat mewakili kami," ujar Hadar seperti dikutip dari laman resmi KPU.

Berintegritas dan solutif

Selama kepemimpinannya di KPU, Husni dikenal sebagai sosok yang berintegritas dan tenang.

Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Jimly Asshidiqie menilai Husni berhasil sebagai seorang pemimpin di KPU dan selalu bisa menjembatani berbagai silang pendapat dengan baik.

"Sikapnya sangat tenang, sabar, rasional dan komunikatif sehingga membuat semua proses pelaksanaan tugas menjadi lancar dengan selalu dapat menemukan solusi atas setiap masalah yang dihadapi," ujarnya melalui pesan singkat.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung juga mengaku sangat kehilangan sosok Husni.

"Kita kehilangan pemimpin dan pemikir muda yang penuh dedikasi di bidang tugasnya," kata Pramono lewat pesan singkatnya, Kamis (7/7/2016) malam.

Pramono mengatakan, sejarah akan mencatat kepemimpinan Husni di KPU yang membuat Pilkada serentak pertama kali pada 2015 berjalan damai dan aman.