Tampilkan postingan dengan label Sumatera Barat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sumatera Barat. Tampilkan semua postingan

Kamis, 19 Oktober 2023

Ini 3 Tradisi Suku Minangkabau Yang Masih Lestari Hingga Sekarang

 

Suku Minangkabau tak hanya terkenal akan kulinernya, ada beberapa tradisi suku Minangkabau yang masih lestari hingga sekarang.
Suku Minangkabau tak hanya terkenal akan kulinernya, ada beberapa tradisi suku Minangkabau yang masih lestari hingga sekarang.© Instagram @enzystoria


Berbicara Minang dan Padang, rasanya tak lengkap tanpa berbicara tentang kekayaan kulinernya.

Tapi, Minang tak sekadar soal makanan.

Ada tradisi-tradisi lain yang masih lestari sampai sekarang yang menjadi ciri khas masyarakat yang berada di Sumatera Barat itu.

Inilah tiga tradisi Suku Minangkabau yang masih lestari hingga sekarang.

Dilansir Kompas.com, Suku Minangkabau merupakan suku bangsa yang tinggal di Pulau Sumatera, tepatnya berada di Provinsi Sumatera Barat.

Ciri khas dari Suku Minangkabau adalah bahasa yang digunakan adalah bahasa Minang, berdasarkan cara pengucapannya.

Bahasa Minang mirip bahasa Melayu.

Selain bahasa terdapat ciri khas lainnya yang membedakan suku Minang dengan suku lainnya yang ada di Nusantara.

Ciri-ciri kebudayaan Suku Minangkabau, antara lain:

Barat Tradisi Suku Minangkabau

Beberapa tradisi Suku Minangkabau, yaitu:

- Upacara Turun Mandi

Upacara turun mandi merupakan tradisi yang masih dilaksanakan oleh Suku Minangkabau.

Tujuan dari upacara ini adalah sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan karena lahirnya seorang anak.


Selain itu, untuk memperkenalkan bahwa sudah lahir seorang anak dari sebuah suku.

Dalam persiapan upacara turun mandi tersebut perlu dilakukan berbagai perlengkapan.

Selanjutnya, arak-arakan menuju sungai tempat dilaksanakannya upacara Turun Mandi.

Upacara tersebut hanya dapat dilaksanakan di sungai.

- Batagak Pangulu

Masyarakat Minangkabau hidup dalam budaya bersuku dan berkaum.

Setiap suku biasanya memiliki seorang penghulu suku.

Ketika sebuah suku atau kaum mengangkat pimpinan kaumnya yang baru maka diadakan upacara Batagak Pangulu.

Adapun penjelasan upacara Batagak Pangulu adalah upacara besar yang menjadi tradisi masyarakat Minangkabau.

Acara ini biasanya diadakan dengan menyembelih kerbau dan mengadakan acara pesta selama tiga hari bahkan sampai seminggu lamanya.

- Upacara Batagak Kudo-Kudo

Upacara Batagak Kudo-Kudo merupakan tradisi yang ada di Minangkabau.

Upacara ini merupakan bagian dari masyarakat Minangkabau pada saat membangun rumah.

Upacara Batagak Kudo-Kudo dilakukan ketika sebuah rumah baru akan dipasang kuda-kuda.

Dalam upacara ini banyak mengundang orang kampung dan saudara dekat.

Hadiah yang dibawa oleh tamu undangan biasanya adalah seng atau atap untuk rumah.

Sistem kepercayaan Suku Minangkabau

Masyarakat yang tinggal di Minangkabau termasuk menganut agama Islam dengan taat.

Semua tatanan kehidupan masyarakat banyak dipengaruhi dan berdasarkan agama Islam.

Dalam kegiatan keagamaan, pelajaran agama dan kegiatan belajar-mengajar dilakukan oleh seorang Syekh atau Kyai.

Sistem kekerabatan

Suku Minangkabau Sistem kekerabatan yang berlaku pada masyarakat di Suku Minangkabau adalah menganut sistem kekerabatan matrilineal.

Dalam sistem kekerabatan tersebut hal-hal penting berdasarkan dengan keturunan garis ibu atau pihak perempuan.

Jadi, untuk anak perempuan yang dapat mewarisi nama atau marga dari keluarga besarnya.

Rabu, 07 Agustus 2019

Ditemukan Belasan Bunga Langka di Hutan Sumatera Barat

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Agam, Sumatera Barat, menemukan 16 individu bunga Rhizanthes lowii saat mensurvei lokasi calon kawasan konservasi esensial (KEE) di wilayah Kabupaten Agam.
Satu di antara belasan bunga Rhizanthes lowii itu ditemukan mekar sempurna, lima lainnya mulai membusuk, dan sisanya masih dalam bentuk knop. Empat petugas dengan berbagai spesialisasi keahlian seperti ekologi, konservasi jenis dan perlindungan hutan menemukan mereka pada Sabtu, 3 Agustus 2019.

"Bunga Rhizanthes Lowii ini merupakan individu tumbuhan langka dan sangat jarang ditemukan," kata Ade Putra, petugas Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Sumbar Resor Agam, Senin, 5 Agustus.
Petugas BKSDA Resor Agam, Sumatera Barat, menemukan 16 individu bunga Rhizanthes

KEE adalah suatu daerah atau lokasi yang berada di luar kawasan suaka alam dan atau di luar kawasan pelestarian alam dengan nilai keanekaragaman hayati yang tinggi dan ekologis. Dapat menunjang kelangsungan kehidupan melalui upaya konservasi untuk kesejahteraan masyarakat dan mutu kehidupan manusia yang ditetapkan sebagai kawasan yang dilindungi.
"Saat survey, kita juga menemukan bunga Rafflesia, vegetatif Amorphophallus dan beberapa jenis satwa seperti beruang, kucing hutan, siamang, burung rangkong, dan jenis satwa reptil lainnya," kata Ade.

Sungai Sejernih Kaca di Sumatera Barat

Jernihnya air bagai berlapis kaca

Mungkin belum banyak traveler yang tahu tentang Hulu Banda. Inilah sungai di Sumatera Barat yang airnya sejernih kaca.

Gemericik air jatuh terdengar bagai suara berirama yang mengalun merdu dari hempasan air yang menuruni anak tangga demi anak tangga dari bendung irigasi sepanjang hampir 100 meter itu.

Suara desiran air itu terdengar indah tatkala ditingkahi oleh bunyi kicau murai yang berterbangan di angkasa. Cahaya matahari yang bersinar cerah pagi itu, memantul di riak-riak air yang menimbulkan efek berkelap-kelip di permukaan telaga kecil yang tenang.

Hulu Banda, begitu masyarakat sekitar menyebutnya. Banda dalam bahasa Minangkabau berarti sungai, sehingga 'Hulu Banda' dapat diartikan sebagai Hulu Sungai, atau pangkal sungai yang bermula dari balik perbukitan yang membentuk semacam waduk atau telaga kecil di daerah Taram tak seberapa jauh dari Kota Payakumbuh Sumatera Barat.

Pagi yang cerah itu, tampak serombongan pengunjung yang terlihat berjalan beriringan melintasi aliran air yang tepat mengalir melimpah diatas badan bendung yang cukup panjang itu.

Masih dalam suasana Lebaran, rombongan yang mengaku sebagai karyawan-karyawati Inspektorat Kota Payakumbuh, sebuah dinas yang berkantor sekitar 10 km jaraknya dari Hulu Banda itu, rupanya hendak mengadakan acara keakraban dalam rangka Halal bil Halal di alam terbuka.

Dalam keriaan bersama, gerombolanbapak-bapak dan ibu-ibu itu tampak menjinjing dan menenteng berbagai perlengkapan dan perbekalan untuk disantap bersama. Perlahan-lahan menapaki aliran bendung yang airnya teramat  jernih ini, sembari terkadang berhenti sejenak di tengah bendung, rombongan yang didominasi kaum ibu-ibu ini terlihat ceria ber-selfie ria sambil tak lupa mengangkat sedikit ujung pakaian mereka yang terlihat tersapu air yang hampir setinggi betis itu.

Iringan-iringan itu sempat nyaris macet tak ubahnya suasana kemacetan arus mudik lebaran tatkala gerombolan emak-emak itu tak mau beranjak dari tengah bendung untuk menuntaskan hasrat narsis mereka dengan jeprat-jepret berbagai gaya.

Kaum bapak-bapak yang sebenarnya sudah berat menanggung beban bawaan itu terpaksa bersabar antri di bagian belakang untuk melanjutkan barisan demi menunggu emak-emak selesai menyalurkan 'bakat' mereka itu.

Suasana alam Hulu Banda yang dikelilingi bukit-bukit hijau, berbalut hutan tropis bercampur batu cadas yang masih merupakan gugusan bukit barisan itu, memang seolah tak pernah ada habisnya memanja mata dan memuaskan hati para pemburu foto dan pecinta selfie. Telaga kecilnya yang tenang dimanfaatkan oleh penduduk setempat untuk menyediakan jasa rakit bambu untuk pengunjung yang berminat mengitari kawasan Hulu Banda.

Airnya sangat jernih dan tenang. Bagai terlapisi oleh kaca bening, perlihatkan dasar telaga yang berupa hamparan bebatuan berwarna kuning kecoklatan, sungguh menambah daya eksotis dan magis kawasan wisata alam nan masih perawan ini.

Namun sayang seribu sayang, keindahan kawasan wisata alam seperti ini semakin lama keberadaannya semakin ditinggalkan dan tergerus oleh zaman yang serba instan. Wisata alam setapak demi setapak mulai tergeser dan terlupakan tatkala obyek wisata-wisata buatan yang menyuguhkan 'keindahan artifisial' muncul bertebaran bak cendawan tumbuh di musim hujan.

Maraknya taman-taman buatan yang menjual lokasi-lokasi yang instagramable untuk berselfie ria secara instan, baik yang berkonsep ala-ala luar negeri seperti taman eropa, taman korea dan lainnya. Atau juga yang berbasis tekhnologi dan seni berkonsep studio seperti taman foto 3D, buah karya tangan-tangan kreatif era millenial, lebih digandrungi oleh para generasi zaman sekarang.

Sehingga jadilah foto-foto didepan Menara Eiffel KW, Patung Liberty gadungan atau berfoto didepan kincir angin Belanda abal-abal, oleh sebagian orang lebih jadi pilihan yang instan dibanding keindahan pesona alam seperti danau, lembah dan lautan yang nyatanya lebih memiliki keagungan dan keanggunan yang hakiki dan sejati.

Dan sebagaimana hikmah di hari lebaran yang kembali ke fitrah, maka wisata kembali ke alam pun jadi pilihan.

Rabu, 01 Juni 2016

Lokasi SPBU di Provinsi Sumatera Barat

Lokasi SPBU

Lokasi SPBU di Propinsi  SumateraBarat


Untuk mengetahui lokasi-lokasi SPBU di Sumatera Barat, silahkan lihat dibawah ini.



Kota : Padang

SPBU 14.2515.23, Jl. Khatib Sulaiman No.50
SPBU 14.2515.71, Jl. Adinegoro KM 17 Lubuk Buaya
SPBU 14.2755.72, Jl. Jend Sudirman
SPBU 11.2525.01, Jl. Sutan Syahrir No.8 Mata Air
SPBU 14.2525.13, Jl. Bandar Buat Padang
SPBU 14.2555.90, Jl. Jl Raya Padang Pariaman
SPBU 14.2515.10, Jl. DR. Hamka Tabing
SPBU 14.2525.82, Jl. Perintis Kemerdekaan

Kota : Payakumbuh

SPBU 14.2625.43, Jl. Soekarno Hatta
SPBU 14.2625.85, Jl. Payakumbuh-Lintau Km.7
SPBU 14.2625.73, Jl. Lingkar Utara

Kota : Bukittinggi

SPBU 14.2615.37, Jl. Sudirman Bukittinggi
SPBU 14.2615.57, Jl. Bypass Pulai Anak Air Bukittinggi

Kota : Agam

SPBU 14.2615.80, Jl. Raya Bukittinggi-Payakumbuh KM. 10

Kota : Dharmasraya

SPBU 14.2755.86, Jl. Lintas Sumatera Kec. Sungai Rumbai
SPBU 14.2755.70, Jl. Lintas Sumatera Desa Tarantang Koto Baru

Kota : Kab. 50 Kota

SPBU 14.2625.87, Jl. Payakumbuh-Suliki

Kota : Padang Pariaman

SPBU 14.2555.77, Jl. Raya Padang Bukittinggi Kayu tanam

Kota : Pasaman Barat

SPBU 14.2635.78, Jl. Simp Empat Ujung Gading KM 4 Desa Bt. Lingkin

Kota : Solok

SPBU 14.2735.48, Jl. Raya Padang Solok KM 5

Kota : Sawahlunto Sijunjung

SPBU 14.2755.55, Jl. Lintas Sumatera Muara Kelaban

Lihat juga: Lokasi SPBU di Provinsi Sumatera Utara