Senin, 20 Mei 2019

Lintas Sumatera Memprihatinkan

Kondisi Jalan Lintas Sumatera ruas Palembang-Jambi kian memprihatinkan, Senin (25/2/2019). Banyak jalan bergelombang dan berlubang. Akibatnya, waktu tempuh pun meningkat hingga dua kali lipat dan kerap terjadi kecelakaan yang menimbulkan korban jiwa. Pemerintah diharapkan segera memperbaiki jalan tersebut.


KOMPAS Kondisi Jalan Lintas Sumatera rute Palembang-Jambi memprihatinkan. Sejumlah ruas jalan rusak sedang hingga berat. Waktu tempuh perjalanan meningkat karena macet panjang. Rusaknya jalan juga jadi penyebab kecelakaan yang merenggut korban jiwa.
Senin (25/2/2019), Suratman (47) sedang menunggu bantuan. Truk yang ia kemudikan terperosok di bahu Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) di Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, dalam perjalanan dari Sungai Lilin menuju Pelabuhan Boom Baru, Palembang. Sejak subuh, ia berupaya mengeluarkan truk bermuatan 23 ton minyak kelapa sawit mentah (CPO), tetapi tak berhasil.
Kondisi Jalinsum, terutama yang menghubungkan Palembang-Jambi, berlubang dan bergelombang hampir di semua ruas. Kondisi itu terjadi sejak empat bulan lalu.
Di sejumlah titik ruas jalan, debu pekat mengganggu pengendara. Di bahu jalan, banyak tumpukan tanah bekas galian. Rabu (13/2), kecelakaan terjadi di Lubuk Karet, Kecamatan Betung, Kabupaten Banyuasin. Akibatnya, 3 orang tewas dan 10 orang luka-luka.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Banyuasin Supriyadi mengatakan, kecelakaan kerap terjadi di Jalinsum ruas Palembang-Jambi. Selain jalan rusak, juga ada tikungan tajam di beberapa ruas jalan.
Jalan sangat sempit dibandingkan jumlah kendaraan yang lewat. Ia berharap jalan dilebarkan untuk mengurangi kemacetan dan kecelakaan.
Sabtu (23/2), Kompas menyusuri Jalinsum dari Palembang-Bayung Lencir sejauh 138 kilometer. Beberapa ruas jalan tampak rusak parah, terutama di Kecamatan Sungai Lilin dan Bayung Lencir.
Kompas menyaksikan, dua truk terguling sehingga terjadi kemacetan sekitar 7 kilometer. Untuk mencapai Kecamatan Bayung Lencir perlu waktu 7 jam. Padahal, normalnya hanya 4 jam. Jalinsum merupakan jalur strategis dan jadi akses utama pengangkutan komoditas seperti karet, sawit, kayu, dan CPO.
Kepala Dinas Perhubungan Musi Banyuasin Pathi Ridwan mengatakan, pemda, perusahaan, dan masyarakat sekitar memperbaiki jalan secara swadaya. Lubang jalan ditambal dengan batu agregat. ”Kami sangat berharap jalan segera diperbaiki,” katanya.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Palembang V Syaiful Anwar menjelaskan, dari 390 kilometer panjang jalan Jalinsum yang menghubungkan Sumsel- Jambi dan Sumsel-Lampung sekitar 15 persen rusak.
Hal itu akibat muatan kendaraan yang melebihi kemampuan jalan serta drainase tertutup oleh pembangunan warga di bahu jalan. Akibatnya, air hujan menggenangi dan merusak jalan.
Untuk perbaikan sejumlah ruas Jalinsum tahun 2019,dianggarkan dana Rp 1,4 triliun. (RAM)

Untuk menyisipkan kode pendek, gunakan <i rel="code"> ... KODE ... </i>
Untuk menyisipkan kode panjang, gunakan <i rel="pre"> ... KODE ... </i>
Untuk menyisipkan gambar, gunakan <i rel="image"> ... URL GAMBAR ... </i>
EmoticonEmoticon