Sabtu, 14 Mei 2016

Ada Apa Dengan Sumatra

Peta Pulau Sumatra
Peta Pulau Sumatra
Ada apa dengan Sumatra adalah suatu pertanyaan yang menarik, karena itulah salah satu alasan kami membuat blog lintas sumatra ini. Bagi beberapa orang tentulah sumatra menjadi tempat menarik, seperti halnya juga punya ketertarikan dengan Sumatra. Kenapa sumatra yang dipilih? Kenapa bukan Jawa, atau Kalimantan, atau Sulawesi, atau Papua, atau Bali? Bukan berarti tempat lain seperti yang disebut diatas tidak menarik, namun blok ini ingin fokus membahas hal-hal yang terkait dengan Sumatra.

Sumatra adalah salah satu pulau nomor urut 6 dalam daftar pulau-pulau terbesar di dunia merupakan suatu pulau yang sangat menarik. Di pulau ini terdapat tempat-tempat yang memiliki keindahan alam yang menarik sehingga bisa dijadikan sebagai tempat tujuan wisata, mulai dari pemandangan pantai, pemandangan laut, pemandangan gunung dan perbukitan, pemandangan danau, pemandangan air terjun, pemandangan lembah dan sungai. Selain itu pulau Sumatera yang panjangnya sekitar 2000 km dari ujung utara ke ujung selatan didiami oleh berbagai suku bangsa yang memiliki culture dan budaya yang beragam. Ini juga bisa dijadikan sebagai objek wisata.

Pulau Sumatra memiliki keanekaragaman flora dan fauna yang merupakan bagian dari kekayaan alam Indonesia yang sangat tinggi nilainya. Hutan-hutan Indonesia memiliki berbagai jenis tumbuhan yang memiliki manfaat buat kehidupan manusia karena bisa dimanfaatkan dalam kehidupan manusia. Hutan Indonesia menjadi bagian dari paru-paru dunia yang mempengaruhi system lingkungan hidup secara global. Dunia fauna di Sumatra memiliki hewan-hewan yang beraneka ragam seperti harimau sumatra, gajah sumatra, badak sumatra, orang utan sumatra, dan jenis-jenis binatang lainnya.

Selain itu pulau Sumatra juga memiliki kekayaan alam yang melimpah mulai dari sumber daya alam berupa hutan dengan segala isi dan penghuninya menjadi kekayaan alam yang menarik untuk diketahui. Demikian juga sumber daya yang ada di sumatra yang menyebar di seluruh pulau misalnya sumber energi alam, bahan tambang mineral dan batuan dan lain-lain.

Pulau Sumatra memiliki kesuburan yang baik buat tumbuhan, sehingga banyak jenis tumbuhan yang bisa bertumbuh dengan baik di pulau ini. Dengan kondisi tanah tertentu Pulau Sumatra menjadi pusat perkebunan dengan tanaman unggul tertentu. Banyak perkebunan-perkebunan yang berkembang dan besar yang menghasilkan produk perkebunan yang terbaik, antara lain perkebunan sawit, perkebunan karet, perkebunan teh, dibeberapa tempat ada perkebunan sayur dan bunga serta perkebunan kopi yang menghasilkan kopi sumatra yang terkenal enak dan citra rasanya khas tersebar di berbagai tempat di pulau Sumatra.

Selain itu sumatra menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi di Indonesia dengan semakin meningkatnya usaha-usaha pembangunan dan kegiatan ekonomi menjadikannya menjadi pusat pengembangan ekonomi di bagian barat Indonesia. Berbagi pembagunan khususnya pembangunan infrastuktur sedang dijalankan oleh Indonesia, misalnya pembangunan tol trans sumatra yang akan menghubungkan kota-kota utama di pulau Sumatra. Jalan tol sumatra ini akan membuat peningkatan arus transportasi di dalam pulau Sumatra melengkapi jaringan jalan yang sudah ada sebelumnya yang dikenal dengan jalan Lintas Sumatra. Ini akan membuat pulau Sumatra menjadi lebih menarik.

Selain itu ada apa lagi dengan sumatra? Selain potensi alam dan budaya seperti yang sudah disebut di atas, hal lain yang menarik pada pulau Sumatra adalah letak atau posisi pulau Sumatra. Berada pada bagian barat Indonesia pulau Sumatra menjadi pintu gerbang Indonesia untuk berhubungan dengan negara-negara lain yang letaknya diarah barat Indonesia dan juga dengan negara-negara yang ada di bagian utara. Letak pulau Sumatra yang strategis ini menguntungkan buat masyarakat yang ada disana karena pulau Sumatra akan lebih mudah dijangkau oleh negara-negara luar yang ada di sekitarnya. Hal ini sudah terbukti karena menurut catatan sudah sejak lama beberapa daerah di Sumatra sudah mempunyai hubungan terutama hubungan dengan para pedagang yang datang ke sumatra.

Salah satu contoh adalah kota Barus yang sudah sejak lama didatangi oleh para pedagang untuk melakukan aksi jual beli dengan masyarakat setempat. Bahkan dengan kedatangan para pedagang ini membuag semakin bervariasinya budaya dan adat penduduk wilayah nusantara pada saat itu.
Demikian banyak hal yang menarik mengenai pulau sumatra, namun akan kita lanjut membukanya dalam artikel- artikel berikutnya.

Sumatra

Pulau Sumatra adalah salah satu pulau yang ada di bagian barat negara Indonesia merupakan pulau nomor 6 dalam urutan pulau-pulau terbesar di dunia dan nomor urut 3 pulau terbesar di Indonesia dengan luas 473.481 km². Pulau Sumatra adalah bagian dari paparan Sunda yang letaknya di barat pulau Jawa dan di selatan dari Semenanjung Malaysia. Pulau Sumatera di batasi oleh beberapa batas laut yaitu teluk Benggala di bagian utara, samudra Hindia di bagian barat, Selat Sunda di bagian Selatan, Selat Malaka dan Selat Karimata di bagian Timur. Beberapa pulau juga mengelilingi Pulau Sumatra, seperti pulau Simeuleu, pulau Nias, pulau Siberut, pulau Bangka dan Belitung, pulau  Mentawai dan kepulauan Riau.

Pulau Sumatra dibagi menjadi beberapa daerah provinsi yaitu: provinsi Aceh, provinsi Sumatera Utara, provinsi Riau, provinsi Sumatera Barat, provinsi Jambi, provinsi Sumatera Selatan, provinsi Bengkulu dan provinsi Lampung.ada dua provinsi lagi yang dimasukkan menjadi wilayah Sumatera yaitu provinsi kepulauan Riau dan provinsi Bangka Belitung.

Provinsi Aceh

Ibu kota provinsi ini adalah Banda Aceh yang penah disebut dengan nama  Koetaradja dan kota besar lainnya diprovinsi ini adalah Lhokseumawe memiliki luas area 58.375,63 km², jumlah populasi 4.494.410 jiwa . Provinsi ini terdapat 18 daerah kabupaten dan 5 kotamadya dengan jumlah daerah kecamatan sebanyak 276 buah serta 6.455 kelurahan. Penduduk di provinsi ini terdiri dari 70.65% Suku Aceh, 8.94% Suku Jawa, 7.22% Suku Gayo, 3.29% Suku Batak, 2.13% Suku Alas, 1.49% Simeulue, 1.40 Suku Aneuk Jamee, 1.11% Suku Tamiang, 1.04% Suku Singkil, 0.74% Suku Minangkabau. Bahasa resmi yang digunakan adalah Bahasa Aceh dan Indonesia.
Situs webpemerintah provinsi adalah http://www.acehprov.go.id/

Provinsi Sumatera Utara

Provinsi dengan ibukota porvinsi adalah Medan dan kota besar lainnya adalah Binjai, Padang Sidempuan, Tanjung Balai dan Tebing Tinggi memiliki  Luas daratan sebesar  72.981,23 km² dan jumlah penduduknya mencapai 12.982.204 jiwa. Provinsi ini terdiri atas 25 daerah Kabupaten dan 8 kotamadya, terbagi menjadi 325 daerah kecamatan dan 5.456 kelurahan. Penduduknya terdiri dari suku Batak (41,95%), Jawa (32.62%) Nias (6.36%), Melayu (4,92%), Tionghoa (3,07%), Minangkabau (2,66%), Banjar (0.97%), Lain-lain (7,45%). Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia, Batak, Karo, Pakpak, Simalungun, Angkola, Mandailing, Nias, Minangkabau, Melayu, Jawa
Situs webpemerintah provinsi adalah http://www.sumutprov.go.id/

Provinsi Sumatra Barat

Ibu kotanya adalah kota Padang dengan luas daerah 42.297,30 km2 dan jumlah penduduk sebanyak 4.846.909, terdiri dari 12 daerah kabupaten dan 7 kotamadya yang terbagi atas 147 kecamatan dan 877 kelurahan. Penduduk terdiri dari suku Minangkabau (88,35%), Batak (4,42%), Jawa (4,15%), Mentawai (1,28%), Lain-lain (1,8%).
Situs web pemerintah provinsi adalah www.sumbarprov.go.id

Provinsi Riau

Provinsi ini mempunyai Ibu kotabernama kota Pekanbarudan luas wilayahnya adalah
88672.67 km2dengan jumlah penduduk sebesar 5.538.367 jiwaterdiri dari 10 wilayah kabupaten dan 2 kotamadya yang terbagi atas 163 daerah kecamatan dan 241 keluraahn Penduduknya terdiri dari suku Melayu (33,02%), Jawa (29,03%), Batak (12,48%), Minangkabau (12,22%), Banjar (4,10%), Tionghoa (1,83%), Bugis (1,93%), lain-lain (1,39%).Bahasa yang berlaku adalah bahasa Indonesia, Melayu, Jawa, Batak, Minangkabau
Situs webpemerintah provinsi adalah       www.riau.go.id

Provinsi Kepulauan Riau

Provinsi ini beribukota di Tanjungpinang dengan luas keseluruhan adalah 8.202 km2 dimana 96 persen adalah daerah perairan. Jumlah populasi penduduknya sebanyak 1,679,163 jiwa. Wilayahnya terdiri dari 5 daerah kabupaten dan 2 kotamadya, terbagi atas 52 kecamatan dan 299 kelurahan. Pendduduk yang mendiami daerah provinsi ini terdiri dari suku Melayu (35,6%), Jawa (22,2%), Tionghoa (9,3%), Minangkabau (9,3%), Batak (8,1%), Bugis (2,2%), Banjar (0,7%).
Situs webpemerintahan provinsi adalah  www.kepriprov.go.id

Provinsi Jambi

Provinis ini mempunyai ibu kotadi Kota Jambi dengan luas total wilayahnya adalah 53435,72 km2 yang terdiri dari  daratan dengan luas 53010,22 km2 dan wilayah perairan dengan luas 425,5 km2. Jumlah penduduknya adalah sebanyak  3,412 juta jiwa. Wilayah provinsi ini terbagi atas 9 daerah kabupaten dan 2 kotamadya, 128 daerah kecamatan dan 1.132 daerah kelurahan. Penduduk di wilayah ini terdiri dari suku Melayu (37,87%), Jawa (27,64%), Kerinci (10,56%), Minangkabau (5,47%), Banjar (3,47%), Sunda (2,62%), Bugis (2,59%), Lain-lain (9,78%). Bahasa yang digunakan adalah bahasa Melayu Jambi, Jambi Seberang, Jambi Kota, Kerinci
Situs webpemerintah provinsi www.jambiprov.go.id

Provinsi Bengkulu

Ibu kotaprovinisi ini adalah Kota Bengkulu dengan luas wilayahnya mencapai  19.788,70 km2, dan jumlah penduduk mencapai 1.972.196. Wilayahnya terbagi atas 9 daerah kabupaten dan 1 daerah kotamadya. Penduduknya terdiri dari suku Rejang (60,36%), Jawa (22,31%), Serawai (17,87%), Melayu Bengkulu (7,93%), Lembak (4,95%), Minangkabau (4,28%), Sunda (3,01%), Suku pekal (10%), dan lain-lain (18,29%). Bahasa yang digunakan adalah bahasa Rejang, Melayu Bengkulu, Serawai, Basemah, Kaur, Enggano, Indonesia.
Situs webpemerintah provinsi adalah www.bengkuluprov.go.id

Provinsi Sumatera Selatan

Ibu kota provinsi ini adalah Palembang memiliki wilayah dengan luas mencapai 87017,41 km2dan jumlah penduduk mencapai 10.675.862 yang terbagi atas 13 kabupaten 4 kotamadya, terdiri dari 212 kecamatan dan 3.081 kelurahan. Penduduknya terdiri dari suku bangsa Melayu (34,37%), Jawa (27,01%), Komering (5,68%), Sunda (2,45%), Tionghoa (1,1%), Minangkabau (0,94%), Lain-lain (28,45%). Bahasa yang berlaku adalah Bahasa Penesak, Bahasa Musi, Bahasa Palembang, Bahasa Komering, Bahasa Pasemah, Bahasa Indonesia
Situs webpemerintah provinsi adalah www.sumselprov.go.id

Provinsi Bangka Belitung

Ibu kotaprovinsi ini adalah Pangkalpinang dengan luas wilayah keseluruhan adalah 18725,14 km2 yang terbagi atas daratan dengan luas 16424,14 km2 dan perairan dengan luas 65301 km2 atau 79.99 persen dari total wilayah. Terbagi atas 6 buah kabupaten dan 1 kota, 36 daerah kecamatan dan 326 kelurahan. Penduduk yang ada di wialayah ini terdiri dari suku Melayu (71,89%), Tionghoa (11,54%), Jawa (5,82%), Bugis (2,69%), Madura (1,11%), lain-lain (6,95%)
Situs webpemerintah provinsi adalah http://www.babelprov.go.id

Provinsi Lampung

Ibu kotaprovinsi yang berada di bagian selatan Pulau Sumatera ini adalah Bandar Lampung dengan luas wilayah mencapai 35.587 km km2dan jumlah penduduk mencapai 9. 549. 079. Wilayahnya terdiri dari 12 daerah kabupaten dan 2 kotamadya, terbagi atas 225 kecamatan dan 2.072 kelurahan. Penduduk di provinsi ini terdiri dari suku bangsa   Jawa (65,8%), Lampung (12,8%), Sunda (11,36%), Minangkabau (3,57%), Batak (2,13%), Bali (1,73%), Lain-lain (2,15%).Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Lampung, Bahasa Indonesia, Bahasa Sunda, Bahasa Jawa, Bahasa Bali
Situs webpemerintah provinsi adalah www.lampungprov.go.id

Potensi Pulau Sumatra

Pulau Sumatra memiliki kekayaan alam yang beraneka ragam. Dengan hutan hujan tropis yang tersebar luas pulau Sumatera mmpunyai kekayaan hayati dan nabati yang sangat beragam. Selain itu pulau Sumatera juga memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah yang tersebar di seluruh bagìan pulau.

Sumber daya alam yang dimiliki pulau Sumatra adalah minyak dan gas bumi, batubara, emas, timah, bauksit, granit, batukapur dan batuan lainnya.



Daerah penghasil barang tambang
  • Arun (NAD), menghasilkan gas alam.
  • Pangkalan Brandan (Sumatra Utara), menghasilkan minyak bumi
  • Indarung (Sumatra Barat), menghasilkan semen.
  • Sawahlunto (Sumatra Barat), menghasilkan batubara.
  • Duri, Dumai, dan Bengkalis (Riau), menghasilkan minyak bumi.
  • Tanjungpinang (Kepulauan Riau), menghasilkan bauksit.
  • Singkep (Kepulauan Riau), menghasilkan timah.
  • Karimun (Kepulauan Riau), menghasilkan granit.
  • Natuna dan Kepulauan Anambas (Kepulauan Riau), menghasilkan minyak bumi dan gas alam.
  • Tanjung Enim (Sumatra Selatan), menghasilkan batu bara.
  • Lahat (Sumatra Selatan), menghasilkan batu bara.
  • Plaju dan Sungai Gerong (Sumatra Selatan), menghasilkan minyak bumi.
Kekayaan hayati di pulau Sumatera juga sangat beragam bahkan banyak jenis hewan yang hanya dijumpai ada di Sumatera. Beberapa jenis hewan yang ada di sumatra adalah harimau sumatera, gajah sumatera, badak sumatra, rusa, babi hutan, kelinci belang Sumatra, landak Sumatra. Terdapat juga berbagai jenis burung antara lain burung Beo Nias (Gracula religiosa robusta) mendiami pulau Nias, burung Cica Daun Sumatera (Chloropsis venusta), burung Ciung-Mungkal Sumatera (Cochoa beccarii); Hidup di Pegunungan Barisan, burung Kuau-kerdil Sumatera (Polyplectron chalcurum), burung Kuau-kerdil Sumatera, burung Kuau-kerdil Sumatera, burung Pelanduk Buttikofer (richastoma buettikoferi), burung Poksai Jambul (Garrulax bicolor); burung Puyuh Bukit Sumatera (Arborophila sumatrana), Burung Puyuh Gonggong Sumatera (Arborophila rubrirostris), Burung Srigunting Sumatera (Dicrurus sumatranus); Endemik Kepulauan Mentawai, burung Tokhtor Sumatera (Carpococcyx viridis); mendiami Pegunungan Barisan.Jenis-jenis ikan khas sumatra adalah ikan yang khas Sumatra adalah ikan bettah (Betta falx) termasuk dalam jenis ikan gurami dan ikan Ikan Paedocypris progenetica.

Selain hewan yang beraneka jenis, tumbuh tumbuhan yang hidup di pulau sumatra juga sangat beragam seperti pohon trembesi, pohon cempaka, pohon andalas, pohon nibung, pohon [inang merah, pohon duku, pohon ashar, dan juga bermacam bunga langka seperti bunga Suweng Raksasa, Amorphophallus titanum / Bunga Bangkai. Selain itu pulau Sumatera terkenal dengan hasil perkebunan seperti tembakau deli, kopi sumatra, karet, kelapa sawit, teh dan lain-lain.


Bentang Alam Sumatra


Bentang alam Sumatera juga mempunyai keindahan alam yang terbentuk dari pantai hingga ke dataran tinggi. Dataran tinggi di pulau sumatra memanjang dari utara ke selatan yang dikenal dengan nama Bukit Barisan. Berbagai pantai yang memiliki pemandangan yang indah juga tersebar dari utara ke selatan. Antara lain pantai Lampuuk di Aceh, pantai Sorake di Sumut, pantai Rupat di Riau, Pantai Bintan di kepulauan Riau, Pantai Lagoi dan Pantai Trikora di kepulauan Bintan, Pantai Pulau Penyengat, pantai kepulauan Mentawai, pantai Pulau Berhala di Tanjung Jabung Timur Jambi, Pantai Tanjung Tinggi di Pulau Belitung, Pantai Panjang Bengkulu, pantai Tapak Tuan di Sumsel dan Pantai Pasir Putih di Lampung.
Sungai-sungai utama yang memotong pulau sumatera ada yang bermuara ke pesisir barat da nada yang bermuara ke pesisir timur Sumatra. Sungai-sungai besar yang bermuara di pesisir timur, antara lain sungai Asahan  di Sumatra Utara, sungai Siak di Riau, sungai Kampar, sungaiInderagiri  di Sumatra Barat dan  Riau, sungai Batang Hari di Sumatra Barat dan Jambi, sungai Musi, sungai Ogan, sungai Lematang, sungai Komering di Sumatra Selatan, Way Sekampung, Way Tulangbawang, Way Seputih dan Way Mesuji di Lampung. Sementara beberapa sungai yang bermuara ke pesisir barat pulau Sumatra di antaranya Batang Tarusan di Sumatra Barat dan sungai Ketahun (Bengkulu).
Pulau sumatera juga memiliki gunung api baik yang masih aktif maupun yang sudah tidak aktif. seperti Geureudong (Aceh), Sinabung (Sumatra Utara), Marapi dan Talang (Sumatra Barat), Gunung Kaba (Bengkulu) dan Kerinci (Sumatra Barat, Jambi)

Daftar gunung di Sumatra dengan ketinggian lebih tinggi dari 2500 meter
Nama Gunung
Lokasi
Ketinggian
Gunung Bandahara
Aceh
3.030 m
Gunung Dempo
Sumatra Selatan
3.159 m
Gunung Geureudong
Aceh
2.885 m
Gunung Kerinci
Sumatra Barat dan Jambi
3.805 m
Gunung Leuser
Aceh
3.172 m
Gunung Marap
Sumatra Barat
2.891 m
Gunung Perkison
Aceh
2.828 m
Gunung Singgalang
Sumatra Barat
2.877 m
Gunung Talamau
Sumatra Barat
2.912 m
Gunung Talang
Sumatra Barat
2.597 m

Salah satu gunung yang terkenal belakangan ini adalah gunung Sinabung yang meletus terus menerus sejak tahun 2010 hingga sekarang setelah tertidur lebih dari 400 tahun.
Gunung Sinabung yang meletus setelah tertidur lebih dari 400 tahun
Letusan Gunung Sinabung

Dengan morfologi yang ada di pulau Sumatra menyebabkan pulau ini memiliki berbagai air terjun di berbagai tempat. Beberapa air terjun yang terkenal adalah air terjun Sipiso-piso, air terjun dua warna, air terjun panas Tinggi Raja, Air Terjun Badorai – Agam, Air Terjun Lembah Anai – Tanah Datar, Air Terjun Lembah Harau – Lima Puluh Koto, Air Terjun Lumpo – Pesisir Selatan, Air Terjun Tigo Tingkek – Padang, Air Terjun Bidadari – Lahat, Air Terjun Lematang - Pagar Alam, Air Terjun Mesat – Lubuklinggau, Air Terjun Subik Tuha - Ogan Komering Ulu Selatan, Air Terjun Temam – Lubuklinggau, Curup Air Melintang - Pagar Alam, Curup Maung – Lahat, Air terjun Bedegung dan masih banyak lagi lokasi air terjun.

Bentuk bentang alam ini tidak terlepas dari geologi sumatra yang membentuk dan mempengaruhi kondisi pulau Sumatra, seperti terbentuknya sesar Sumatra dan pegunungan Bukit Barisan yang panjangnya mencapai 1500 km. Aktifitas geologi di Sumatera juga menghasilkan bentang alam lainnya seperti pembentukan danau, gunung api, air terjun, lembah dan lainnya.

Penduduk dan Kota di Sumatra

Pulau Sumatra didiami oleh penduduk dari bangsa Melayu, yang terbagi ke dalam beberapa suku. Suku-suku besar ialah Aceh, Batak, Melayu, Minangkabau, Basemah, Rejang, Ogan, Komering, dan Lampung. Di wilayah pesisir timur Sumatra dan di beberapa kota-kota besar seperti Medan, Batam, Palembang,Pekanbaru, dan Bandar Lampung, banyak bermukim etnis Tionghoa. Penduduk pulau Sumatra hanya terkonsentrasi di wilayah Sumatra Timur pada kota-kota besar dan sebagian dataran tinggi Minangkabau. Mata pencaharian penduduk Sumatra sebagian besar sebagai petani, nelayan, dan pedagang. Penduduk Sumatra mayoritas beragama Islam dan sebagian kecil merupakan penganut ajaran Kristen Protestan, terutama di wilayah Tapanuli dan Toba-Samosir, Sumatra Utara. Di wilayah perkotaan, seperti Medan, Pekanbaru, Batam, Pangkal Pinang, Palembang, dan Bandar Lampung dijumpai beberapa penganut Buddha.

Berikut 10 kota besar di Sumatra berdasarkan jumlah populasi
Urutan
Kota
Provinsi
Populasi
1
Medan
Sumatra Utara
2,618,645
2
Palembang
Sumatra Selatan
1,763,475
3
Batam
Kepulauan Riau
1,137.894
4
Padang
Sumatra Barat
960,184
5
Bandar Lampung
Lampung
905,593
6
Pekanbaru
Riau
763,275
7
Jambi
Jambi
454,686
8
Bengkulu
Bengkulu
373,243
9
Banda Aceh
Aceh
287,769
10
Pematang Siantar
Sumatra Utara
209,568


Di atas semua adalah informasi umum tentang Sumatra. Untuk informasi lebih lanjut akan kita bahas ditulisan lebih lanjut untuk lebih tahu mengenai Sumatra lebih jauh. 

Badak Sumatera atau Dicerorhinus Sumatrensis

Badak Sumatera dalam bahasa Latin disebut dengan Dicerorhinus Sumatrensis adalah salah satu spesies badak yang dipunyai Indonesia selain badak jawa (Rhinocerus sondaicus). DisebutBadak Sumatera karena memang lingkungan hidupnya ada di Pulau Sumatera. Dengan bentuk dan ukurannya, Badak sumatera (Sumatran rhino)  merupakan spesies badak terkecil di dunia dan menjadi satu dari lima spesies badak di dunia yang masih bertahan dari kepunahan selain badak jawa,  badak india, badak hitam afrika, dan badak putih afrika.

Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) seperti badak lainnya di dunia, semakin langka untuk ditemui dan terancam mengalami kepunahan. Diperkirakan populasi badak dengan ciri memiliki cula dua ini hanya kurang dari 200 ekor saja. Oleh IUCN Redlist  memasukkan badak sumatera  (Sumatran rhino) dalam daftar status konservasi critically endangered (kritis; CE).

Badak sumatera dalam bahasa Inggris disebut sebagai Sumatran rhino. Sering disebut juga sebagai hairy rhino karena salah satu cirinya adalah memiliki rambut terbanyak ketimbang jenis badak lainnya. Badak sumatera memiliki dua cula dengan panjang cula depan berkisar antara 25-80 cm dan cula belakang lebih pendek sekitar 10 cm. Badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) rat-rata mencapai panjang tubuh antara dua hingga tiga meter dengan berat tubuh sekitar 600-950 kilogram. Tinggi satwa langka badak sumatera dewasa ini berkisar antara 120-135 cm.

Selain badak sumatera jenis binatang khas sumatra yang sudah langka adalah gajah sumatra, silahkan baca disini.
Lingkungan Hidup Badak Sumatera.

Habitat atau lingkungan hidup badak sumatera badalah mulai dari hutan rawa dataran rendah hingga hutan perbukitan namun umumnya binatang langka ini lebih suka tinggal di hutan bervegetasi lebat. Satwa langka bercula dua ini lebih sering terlihat di hutan-hutan sekunder pada dataran rendah yang mempunyai air, tempat berteduh, dan pohon-pohon yang menjadi sumber makanan yang tumbuh rendah. Yang menjadi makanan pokok badak sumatera adalah buah-buahan terutama mangga liar dan fikus, daun-daunan, ranting-ranting kayu dan kulit kayu.

Badak sumatera atau Dicerorhinus sumatrensis adalah termasuk satwa penjelajah yang hidup dalam kelompok-kelompok kecil  namun lebih suka hidup secara soliter atau menyendiri. Sering turun ke daerah dataran rendah untuk mendapatkan tempat yang kering saat cuaca yang cerah. Pada cuaca panas binatang ini lebih suka berada di hutan-hutan yang adanya di atas bukit dan biasanya dekat air terjun.



Populasi Badak Sumatera.

Badak sumatera diketahui sebelumnya hidup dan menyebar di wialayah yang luas mulai dari Indonesia (Sumatera dan Kalimantan), Bangladesh, Bhutan, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Vietnam, Thailand, Myanmar, dan Malaysia. Namun saat ini diperkirakan badak sumatera atau Dicerorhinus sumatrensis telah punah dibayak tempat yang disebutkan di atas dan hanya menyisakan di Indonesia dan Malaysia. Sehingga saat ini populasi badak sumatera semakin langka. langka. Menurut data IUCN Redlist pada tahun 1997 populasi badak bercula dua ini berkisar antara 220-275 ekor. Bahkan menurut International Rhino Foundation (Virginia) pada tahun 2010 diperkirakan populasi badak sumatera tidak mencapai 200 ekor.

Catatan lokasi populasi Badak Sumatera adalah sebagai berikut:

  • Di Sumatra populasi badak sumatera terkonsentrasi di Taman Nasional Bukit Barisan  dengan jumlah antara 60-80 ekor,
  • Taman Nasional Gunung Lauser (60-80 ekor),
  • TN. Way Kambas (15-25 ekor), dan
  • Taman Nasional Kerinci Seblat (diperkirakan telah punah).
  • Di Sabah Malaysia diperkirakan memiliki populasi berkisar antara 6-10 ekor.
  • Sedangkan populasi di Kalimantan hingga sekarang belum teridentifikasi.
Salah satu binatang khas Sumatra
Badak Sumatra


Mengingat tingkat populasi badak sumatera sudah seperti ini maka wajar jika kemudian IUCN Redlist memasukkan badak sumatra dalam status konservasi critically endangered (kritis) yang merupakan satu tingkat di bawah status konservasi punah. Status konservasi critically endangered ini diberikan kepada badak sumatera sejak 1996. Selain itu, badak sumatera juga terdaftar dalam CITES Apendiks I sejak tahun 1975. CITES Apendiks I berarti badak sumatera dilindungi secara internasional dari segala bentuk perdagangan.


Penurunan Populasi Badak Sumatera

Penurunan populasi badak sumatera  atau Dicerorhinus sumatrensis disebabkan oleh beberapa hal terkait dengan habitat dan praktek perburuna liar. Penurunan populasi badak sumatera saat ini disebabkan karena berkurangnya habitat tempat badak sumatera hidup dan berkembang akibat deforestasi hutan dan kebakaran hutan. Pada tahun-tahun terakhir sering ada laporan munculnya badak sumatera  ini ke dalam daerah pemukiman warga dan perkebunan. Ini artinya lingkungan hidup mereka sudah semakin terdesak.
Hal berikutnya yang menjadi penyebabnya adalah oleh perburuan liar untuk mengambil cula dan anggota tubuh lainnya. Walaupun praktek perburuan liar ditengarai tidak pernah terjadi lagi dalam kurun sepuluh tahun terakhir, namun masih ada resiko praktek perburuan ini dilakukan secara gelap.


Upaya Penangkaran

Oleh pemerintah dilakukan berbagai upaya untuk melestarikan binatang langka, termasuk badak sumatera dilakukan di Taman Nasional Way Kambas. Upaya ini menunjukkan harapan baru dengan adanya badak yang hamil di sini. Ratu, seekor badak sumatera betina berusia 9 tahun dipastikan hamil di Penagkaran di Taman Naional Way Kambas. Kehamilan badak dalam penangkaran yang merupakan pertama kali dalam kurun 112 tahun ini memberikan sedikit harapan bagi pengembangan penangkaran badak sumatera dan badak jawa di Indonesia. Lokasi Taman Nasional Way kambas ini bisa dicapai lewat Lintas Sumatera tepatnya di Lintas Timur Sumatera.

Sepasang badak sumatra di penangkaran Way Kambas
Badak Sumatra di Penangkaean Way Kambas
Klasifikasi Ilmiah. Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Mammalia; Ordo: Perissodactyla; Famili: Rhinocerotidae. Genus: Dicerorhinus; Spesies: Dicerorhinus sumatrensis


Referensi: http://www.iucnredlist.org; Gambar: http://www.arkive.org; sains.kompas.com

Gajah Sumatra

Gajah Sumatra memiliki habitat di hutan alam Sumatera sehingga jenis gajah ini hanya hidup secara bebas di Pulau Sumatera. Binatang ini termasuk dalam sub spesies gajah asia diberi nama ilmiahnya Elephas maximus sumatranus. Gajah Sumatera diklasifikasikan ke dalam keluarga Elephantidae.
Posisi Gajah Sumatera dalam keluarga Elephantidae. Terdapat dua genus hewan yang termasuk dalam keluarga Elephantidae yang masih hidup di muka bumi yaitu genus Elephas dan Loxodonta.
1 Genus Elephas  terdiri dari satu spesies yaitu Elephas maximus atau gajah asia.
2 Sedangkan Loxodonta terdiri dari dua spesies dimana keduanya digolongkan sebagai gajah afrika
  • Loxodonta africana
  • Loxodonta cyclotis
3 Gajah asia atau Elephas maximus memiliki tiga sub spesies yaitu
  • Elephas maximus indicus
  • Elephas maximus maximus 
  • Elephas maximus sumatranus
Gajah Sumatra biasanya hidup berkelompok
Kelompok Gajah


Gajah sumatra adalah salah satu sub spesies gajah asia, nama ilmiahnya Elephas maximus sumatranus. Selain Gajah Sumatera terdapat jenis gajah lain di Indonesia yakni gajah kalimantan.
Gajah sumatera termasuk jenis hewan mamalia terbesar di Indonesia dimana hewan ini bisa tumbuh hingga mencapai 3,5 meter tingginya dan berat hingga enam ton. Umur rata-rata hewan ini mencapai 70 tahun dengan masa kehamilan untuk hingga kelahiran bayi gajah sumatera adalah 22 bulan. Dibanding hewan mamalia lainnya gajah memiliki ukuran otak yang lebih besar sehingga hewan ini termasuk binatang cerdas. Gajah memiliki pendengaran yang sangat tajam yang ditunjang dengan ukuran telinga yang lebar. Telinga lebar ini berfungsi juga untuk membantu mengurangi panas tubuhnya. Gajah memiliki belalai yang berfungsi untuk memegang dan menggenggap makanannya. Dalam sehari gajah ini membutuhkan makanan dengan berat 150 kilogram dan air hingga 180 liter.
Gajah Sumatera agak berbeda warna kulitnya dari gajah asia lainnya dimana warna kulitnya lebih terang dan terdapat warna flek putih kemerahan menjadi salah satu ciri khas gajah Sumatera. Selain itu ciri khas gajah sumatera yang membedakan dengan gajah afrika adalah gading, karena gajah Sumatera yang memiliki gading hanya gajah jantan sementara gajah betina tidak memiliki gading. Selain itu adalah bentuk dua tonjolan pada bagian atas kepala pada gajah sumatera berbeda dengan gajah afrika yang tidak memiliki tonjolan seperti itu. Telinga gajah sumatera bentuknya lebih kecil dibanding gajah afrika.

Habitat Gajah Sumatra

Gajah sumatera tersebar di pulau Sumatera mencakup 7 provinsi yaitu Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumsel, Bengkulu dan Lampung, biasanya hewan ini habitatnya di ketinggian hingga 300 meter dari permukaan laut.
Pada tahun 1985 populasi gajah sekitar 4800 ekor tetapi jumlah ini semakin kecil dicatat pada tahun  2007 populasi gajah sumatera di alam liar diperkirakan sekitar hanya 2400-2800 ekor, diduga hal ini terjadi karena semakin sempitnya habitat gajah karena hutan alami yang biasa mereka hidup semakin habis.

Cara Hidup

Jenis makanan gajah sumatera adalah daun, umbi-umbian, rumput-rumputan, ranting,  dan  buah-buahan, yang paling disukai gajah sumatra di antara jenis makanannya tersebut adalah rumput-rumputan. Setiap hari seekor gajah sumatera memakan hingga 230 kg dan minum sebanyak 160 liter. Gajah lebih aktif dimalam hari maka termasuk jenis hewan noktural, sementara waktu tidurnya hanya berkisar 4 jam dan kebanyakan waktunya adalah untuk menjelah sambil mencari makanan. Luas area penjelajahan gajah ini bisa mencapai dua puluh kilometer persegi seharinya.

System Reproduksi

Gajah jantan memiliki masa produksi hormon testosteon sering disebut masa must setelah berumur 12-15 tahun. Pada saat tanda-tanda gajah jantan siap kawin terjadi perubahan perilaku, nafsu makannya menurun, gerakannya lebih agresif dan suka mengendus-ngendus dengan belalainya. Sela akan terjadi perubahan in itu terjadi juga perubahan fisik seperti sering meneteskan urin, penis sering keluar dan dari dahinya mengeluarkan kelenjar berbau menyengat.
Gajah betina mulai bisa melahirkan anak dengan masa kehamilan 22 bulan setelah mencapai berumur di atas 9-10 tahun. Gajah yang baru lahir memiliki bobot tubuh sekitar 40-80 kg dengan tinggi 75-100 cm dan akan bersama induknya  hingga berumur 18 bulan.

Kelompok Gajah

Gajah adalah hewan sosial yang hidup berkelompok dengan jumlah yang bervariasi banyaknya yang dipengaruhi oleh luas habitat suatu kelompok gajah dan kondisi alamnya. Jika areal habitatnya luas dan kondisinya terdapat makanan yang cukup maka jumlah kawanan gajah tersebut biasanya lebih banyak. Jumlah kelompok gajah sumatera biasanya antara 20 hingga 35 ekor yang dipimpin oleh seekor betina. Sementara gajah  jantan berkumpul dalam kelompok untuk periode tertentu saja. Gajah sumatera memerlukan habitat yang tenang dan nyaman karena gajah sumatera sangat peka dengan bunyi-bunyian. 

Makin banyaknya gangguan terhadapa habitat gajah oleh aktifitas manusia seperti perambahan hutan untuk lahan pertanian dan perkebunan yang baru, penebangan hutan ditambah sering terjadinya perburuan liar sangat mengancam kelestarian kehidupan gajah sumatera. Untuk menghindari ancaman kepunahan gajah sumatera pemerintah sudah mengambil langkah lewat penerbitan hukum yang mengamankan habitat dan hidup gajah. Maka gajah sumatera termasuk hewan yang masuk dalam status dilindungi.

Selain gajah sumatera terdapat hewan khas lain di Pulau Sumatera antara lain harimau sumatra, badak sumatra,  kijang sumatra, kelinci sumatera, ayam kinantan, ikan batak, kambing hutan sumatera, yang hanya hidup di pulau Sumatera. Untuk mengetahui tentang harimau sumatra bisa dibaca disini.

Upaya Perlindungan

Status konservasi gajah sumatera ditetapkan ke dalam kategori Critically Endangered (CR) oleh IUCN yang artinya satwa ini berada diambang kepunahan. Status CR berada hanya dua tingkat dari status punah di alam liar dan punah sepenuhnya.
Hukum Republik Indonesia
Gajah Sumatera termasuk satwa yang dilindungi dalam sistem hukum di Indonesia oleh UU No.5 tahun 1990 dan PP 7/1999. Perlindungan diberikan karena semakin besarnya ancaman terhadap kelangsungan hidup gajah sumatera. Berbagai ancaman  datang diakibatkan oleh makin rusaknya habitat oleh karena perluasan  lahan perkebunan dan pertanian. Ini yang membuati terjadi konflik dengan manusia. Selain itu adalah perburuan yang dilakukan untuk diambil gadingnya. Populasi gajah di alam bebas semakin menurun dan menjadi spesies yang sangat terancam. Berkurangnya jumlah gajah sumatera diakibatkan oleh beberapa hal antara lain karena hilangnya lahan habitat alami gajah dimana 83% habitat gajah sumatera telah menjadi wilayah perkebunan akibat perambahan yang agresif. Berkurangnya jumlah gajah sumatera sebanyak 65% populasi gajah sumatera lenyap akibat dibunuh manusia, dan 30% kemungkinan dibunuh dengan cara diracuni oleh manusia. 

  Ancaman

Pulau Sumatera memiliki laju deforestasi hutan terparah di dunia menjadi salah satu penyebab populasi gajah berkurang lebih cepat dibandingkan jumlah hutannya. Akibat penyusutan atau hilangnya habitat satwa besar ini membuat mereka sering masuk ke kawasan berpenduduk sehingga menimbulkan konflik manusia dan gajah, yang sering berakhir dengan kematian gajah dan manusia, kerusakan lahan kebun dan tanaman dan harta benda.





Konservasi Gajah di Sumatera

  • Taman Nasional Way Kambas adalah taman nasional perlindungan gajah yang terletak di daerah Lampung tepatnya di Kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur, Indonesia.
  • Sekolah gajah (Pusat Latihan Gajah) di Minas, Riau
  • Bukit Salero dan Gunung Raya yang berbatasan dengan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Sumatera Selatan