Tampilkan postingan dengan label Tol Trans Sumatera. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tol Trans Sumatera. Tampilkan semua postingan

Selasa, 06 Agustus 2019

Pastikan Pembangunan Tol Bengkulu-Sumsel Lancar, Gubernur Datangi PT Hutama Karya


Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah saat menyambagi PT HK
ShareFacebookTwittergoogle_plushatsAPembangunan Tol Bengkulu-Curup-Linggau Sumatera Selatan memasuki tahap appraisal. Dalam rangka memastikan tahap pembangunnya sesuai rencana, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah sambangi PT Hutama Karya selaku pengelola jalan tol trans Sumatera (JTTS), Senin (5/8/2019).
Rohidin mengatakan pertemuan dengan Direktur Hutama Karya untuk membahas tahapan progres pembangunan jalan tol trans sumatera ruas Bengkulu - Curup - Lubuk Linggau, yang pada tahap awal sepanjang 17,6 Km Pulau Baai hingga Taba Penanjung. 
"Kita ingin memastikan progres pembangunan jalan tol Bengkulu, yang sekarang sudah mencapai tahap Appraisal (penaksiran nilai) kemudian pembayaran ganti rugi pada lahan/tanah masyarakat yang dilalui jalur tol," ujar Gubernur usai pertemuan dengan Direktur Utama Hutama Karya Bintang Perbowo dan direksi di Ruang rapat PT. HK.
Kemudian, Rohidin juga ingin memastikan pembangunan jalan tol sesuai dengan jadwal semula yang telah direncanakan. Dirinya juga ingin memastikan terkait anggaran tidak terdapat kendala sehingga proses pengerjaan dapat segera dilaksanakan. 
"Memastikan anggaran tersedia sehingga tahapan groundbreaking yang direncanakan dapat segera dikerjakan. Karena tadi disampaikan pihak Hutama Karya ditargetkan akhir tahun 2019 hingga awal tahun 2020, kontruksi itu harus mulai dikerjakan," terangnya.
Sementara, Direktur PT. Hutama Karya Bintang Perbowo menjelaskan pembangunan tol ruas Bengkulu - Curup - Lubuk Linggau dilakukan dalam tiga seksi, seksi awal Bengkulu - Taba Penanjung yang sekarang sudah memasuki penetapan lokasi (penlok), kemudian seksi kedua ruas Bengkulu - Lubuk Linggau akan dilakukan tahapannya pada 2020.
"Setelah Penlok keluar, kemudian sudah dilakukan survey pematokan sepanjang ruas 17,6 Km, lanjut dilakukan appraisal oleh KJPP yang ditunjuk PUPR. Setelah keluar hasilnya dan didiskusikan kepada masyarakat, HK berkewajiban memberikan talangan (membayar terlebih dahulu). Mengenai dananya sudah diatur PPJP HK dengan PUPR dan sudah disetujui Menteri Keuangan," ujar Bintang yang sebelumnya menjabat sebagai Dirut PT. WIKA
Kemudian seksi akhir, merupakan tahap yang membutuhkan waktu yaitu ruas Kepahiang - Taba Penanjung, yang dalam perencanaan akan dibuat terowongan dengan panjang tunnel sekitar 7 Km serta menggunakan jembatan sepanjang 1,6 Km dengan tinggi tiang 92 meter. 
"Seksi akhir, pada pembangunan terowongan memakan waktu cukup lama, mulai dari tahap perencanaan san pengerjaan sehingga tahap ketiga ini akan memakan waktu pengerjaan hingga dua tahun mulai dari tahapan pengadaan tanah sampai proses kontruksi," jelasnya.
(Rls)

3 Titik Rest Area di Tol Bakauheni-Terbanggi Besar Siap Digunakan Tahun Ini

3 Titik Rest Area di Tol Bakauheni-Terbanggi Besar Siap Digunakan Tahun Ini

Pintu Tol Kalianda JTTS Bakauheni-Terbanggi Besar. PT Hutama Karya Tol memastikan pada tahun ini enam rest area di sepanjang Jalan Tol Trans Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar sudah siap digunakan. 


Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul 3 Titik Rest Area di Tol Bakauheni-Terbanggi Besar Siap Digunakan Tahun Ini, https://lampung.tribunnews.com/2019/08/05/3-titik-rest-area-di-tol-bakauheni-terbanggi-besar-siap-digunakan-tahun-ini?page=3.
Penulis: Dedi Sutomo
Editor: Daniel Tri Hardanto


PT Hutama Karya Tol cabang Bakauheni-Terbanggi Besar memastikan pada tahun ini enam rest area di sepanjang Jalan Tol Trans Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar sudah siap digunakan.
Kepala Cabang PT Hutama Karya Tol Bakauheni-Terbanggi Besar Hanung Hanindito mengatakan, rest area yang selesai pembangunannya tahun ini ada di kilometer 20, 33, dan 87.
“Akan ada tiga pasang rest area yang tahun ini sudah siap. Saat ini dalam proses penyelesaian pembangunan,” ujar Hanung kepada tribun, Senin (5/8/2019).
Hanung mengatakan, selain SPBU, nantinya di rest area tersedia sejumlah fasilitas umum, seperti kamar kecil, musala, kantin, dan area pakir.
Sementara itu, finishing pembangunan ruas tol Terbanggi Besar-Kayu Agung terus dikebut.
Rencananya, ruas tol sepanjang 185 kilometer ini diresmikan Presiden Joko Widodo pada Agustus 2019.
Kacab PT Hutama Karya Tol cabang Terbanggi Besar-Kayu Agung Yoni Satyo mengatakan, pihaknya masih menunggu informasi Kementerian PUPR terkait rencana peresmian.
“Kita masih menunggu konfirmasi dari pemerintah pusat untuk rencana peresmian tersebut. Sejauh ini belum ada informasi tentang kepastian waktunya,” ujar Yoni beberapa waktu lalu.
Menurut dia, saat ini progres pembangunan jalan tol ruas Terbanggi Besar-Kayu Agung sudah mencapai 96 persen.
Main road (badan jalan utama) sudah mencapai 98 persen.
Saat ini, terang Yoni, hanya tinggal penyempurnaan di beberapa titik ruas.
Selain itu, masih dilakukan penyelesaian untuk pintu tol Kayu Agung, marka dan rambu di sepanjang jalan tol.
Dengan beroperasinya jalan tol ruas Terbanggi Besar-Kayu Agung, waktu tempuh Bakauheni-Palembang terpangkas dari 10-12 jam menjadi 4-5 jam saja.
Di sepanjang ruas JTTS Terbanggi Besar-Kayu Agung akan ada sembilan titik rest area, baik pada sisi kanan dan kiri.
Saat ini rest area sedang dalam tahap pembangunan.
Rest area yang telah siap saat ini ada di titik Km 215 dan Km 234.
Jal tol ruas Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 140 kilometer telah resmi beroperasi sejak Maret 2019 lalu.
Segera beroperasinya ruas tol Terbanggi Besar-Kayu Agung disambut baik oleh para pengguna jalan tol, khususnya sopir truk angkutan barang.
Pasalnya, kondisi jalan lintas tengah Sumatera relatif lebih jauh dan memakan waktu lama.

Sedangkan jalan lintas timur saat ini kerap mengalami kendala.
Seperti beberapa waktu lalu, jalintim sempat putus akibat jembatan penghubung yang berada di perbatasan Lampung-Sumatera Selatan di Kabupaten Mesuji jebol.
“Kita senang kalau tol Terbanggi Besar-Kayu Agung bisa segera beroperasi. Karena akan mempercepat akses sampai ke Palembang,” terang Safri, sopir truk barang.
Warga Palembang ini mengatakan, terkendalanya jalinpantim beberapa waktu lalu telah menghambat distribusi barang.
Karena truk angkutan barang harus memutar melalui lintas tengah yang membuat waktu tempuh lebih lama.
Terkait tambahan biaya operasional untuk tol, Safri mengatakan itu  sudah diperhitungkan oleh perusahaan. (Tribunlampung.co.id/Dedi Sutomo)


Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul 3 Titik Rest Area di Tol Bakauheni-Terbanggi Besar Siap Digunakan Tahun Ini,
Penulis: Dedi Sutomo
Editor: Daniel Tri Hardanto

Jalan Tol Palembang-Indralaya Dikepung Kebakaran Lahan

Jalan Tol Palembang-Indralaya Dikepung Kebakaran LahanIlustrasi kebakaran hutan dan lahan. (ANTARA FOTO/FB Anggoro)
Palembang, CNN Indonesia -- Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di sekeliling Jalan Tol Palembang-Indralaya (Palindra), Senin (2/8). Tim darat Satgas Karhutla Sumsel masih berjibaku memadamkan api sejak 11.47 siang, Senin (5/8) hingga malam hari.

Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan Ansori mengatakan kebakaran mengepung di bagian kanan dan kiri jalan tol, tepatnya di KM 13.

"Hingga pukul 20.00, petugas darat masih melakukan pemadaman di lokasi. Kita bersama BPBD Ogan Ilir dan Manggala Agni terus berupaya memadamkan api," ujar Ansori, Senin (5/8) malam.


Ansori menyebut titik api yang terpantau timbul hari ini terbilang cukup besar luasannya, meskipun belum bisa memperkirakan luasan hektar yang terdampak. 


Selain di kawasan jalan tol, terpantau 5 titik api lainnya di Sumatera Selatan yakni 3 titik api di kecamatan Pemulutan dan Pemulutan Barat Kabupaten Ogan Ilit. 

Sementara 2 titik api lainnya yakni di Kecamatan Pedamaran dan Pangkalan Lampam, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

"4 unit helikopter kita terjunkan untuk upaya pemadaman di titik api tersebut. Masing-masing kabupaten diterjunkan 2 helikopter," kata dia.

Ansori menuturkan, peningkatan data titik api dari aplikasi Lapan Fire cukup signifikan. Peningkatan titik api pun sesuai dengan kejadian kebakaran yang terjadi di lapangan. 

Lahan rawa yang kering, khususnya di Ogan Ilir, semakin mudah terbakar seiring masuk ke puncak musim kemarau.

"Untuk lahan gambut di OKI dan Musi Banyuasin saat ini masih relatif aman, walau kondisi permukaan air pada lahan gambut sudah mulai menyusut drastis," kata dia.
Ilustrasi kebakaran hutan dan lahan.Ilustrasi kebakaran hutan dan lahan. (ANTARA FOTO/Rony Muharrman)
Semakin Ganas

Kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Sumatera Selatan tercatat semakin mengganas. Seluas 49 hektare lahan yang berada di 4 desa hangus dalam waktu 26 jam di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan.

Ansori mengatakan kebakaran tersebut terjadi di Desa Muara Baru, Teluk Kecapi Kecamatan Pemulutan, Desa Arisan Jaya Kecamatan Pemulutan Barat, serta Desa Sungai Rambutan kecamatan Indralaya Utara. 

Kebakaran mulai terdeteksi sejak Jumat (2/8) pukul 16.50 hingga baru bisa dipadamkan pada Sabtu (3/8) pukul 18.00.

Ansori menjelaskan petugas di lapangan mengalami kesulitan dalam memadamkan lahan yang terbakar karena lokasinya yang sulit dijangkau. 

Lahan yang terbakar itu merupakan gambut yang ditumbuhi aren, purun, dan semak belukar sehingga mudah terbakar namun sulit dipadamkan.

Kebakaran yang terjadi pada sore hari pun membuat tim darat tidak bisa melakukan pemadaman pada malam hari. Baru 10 hektare yang berhasil dipadamkan pada Jumat. 


Pada Sabtu pagi petugas segera mengerahkan 2 unit helikopter untuk melakukan bom air dari udara terhadap area yang sulit dijangkau.

"Meski kebakaran sudah mereda, asapnya tidak langsung hilang. Masih meliputi jalintim Sumatera pada Sabtu. Hingga Minggu, tim melakukan pembasahan agar tidak ada api lagi yang menyala," ujar dia.

Sementara itu, Kapolres Ogan Ilir Ajun Komisaris Besar Ghazali Ahmad berujar, lahan yang terbakar di Desa Arisan Jaya, Kecamatan Pemulutan Barat merupakan milik warga yakni berinisial HA dan JM.

"Anggota kami sudah mendatangi TKP bersama anggota BPBD dan melakukan pemadaman bersama. Kami pun sudah mengidentifikasi lahan dan melakukan pendataan dan pengambilan keterangan saksi-saksi. Kita selidiki pemilik lahannya," kata dia. (idz/end)








Rabu, 07 September 2016

Hutama Karya kebut pengerjaan jalan tol Sumatera

Hutama Karya kebut pengerjaan jalan tol Sumatera
pengerjaan jalan tol Sumatera

Setahun pasca pencanangan proyek oleh Presiden Joko Widodo, proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) terus berjalan. Hasil proyek ini sudah terlihat jelas, beberapa ruas jalan tol sudah selesai dikerjakan begitu pula pintu tol.
Sebagai pengelola mega proyek ini, PT Hutama Karya menargetkan ruas Lampung-Palembang bisa kelar Juni 2018. "Agustus 2018 bisa beroperasi untuk persiapan Asian Games 2018 di Palembang," terang Rizal Sucipto, General Manager proyek jalan tol Hutama Karya, Jumat (29/7).
Terdapat delapan ruas jalan tol di proyek ini yang menghubungkan beberapa kota di Sumatera. Proyek ini terbagi dalam empat paket pengerjaan. Khusus paket II, PT Waskita Karya mendapat mandat mengerjakan proyek ini.
Rizal menjelaskan, sebagai kontraktor terpilih, Waskita diminta untuk mengebut pengerjaan seksi II di paket Bakauheni-Terbanggi Besar. Dari target itu, ruas Sidomulyo - Kotabaru, sudah selesai pada ruas Lematang - Kotabaru. "Jadi tinggal menyelesaikan Lematang - Sidomulyo," terang Rizal.
Panjang ruas tol Sidomulyo - Kotabaru sekitar 41 kilometer (km). Ruas ini terbagi dua seksi pengerjaan.
Pengerjaan seksi pertama sudah lima kilometer hingga desa Sabah Balau, Lampung Selatan. Sedangkan Ruas Lematang - Kotabaru bakal beroperasi September 2016. Sementara ruas Lematang - Sidomulyo akan beroperasi awal Juni 2018.
Namun, proyek ini masih menyisakan pekerjaan rumah  klasik yakni pembebasan lahan. Bila masalah ini belum tuntas, ada kekhawatiran biaya pembebasan lahan akan semakin membengkak.
Hutama Karya sendiri sudah anggarkan dana Rp 1,8 triliun untuk pembebasan lahan. Nanti, PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) bakal menanggung dana tersebut.
Menurut Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Sigit Roestanto, hingga kini pihaknya sudah mendapat suntikan dana dari SMI sebesar Rp 1,16 triliun. Meski sudah ada dana, perusahaan pelat merah ini, masih belum menggunakan dana pinjaman dari SMI tersebut. "Sampai saat ini kami masih menggunakan dana sendiri," katanya kepada KONTAN, Jumat (29/7).
Perusahaan ini akan memanfaatkan dana SMI tersebut sebagai dana cadangan. Yang jelas, porsi dana SMI ini setara 30% dari total dana proyek tersebut. 
Selain jalan tol trans Sumatera, Hutama Karya juga mengerjakan proyek lain seperti pembangunan bandara milik Angkasa Pura I, jalan busway Tendean-Ciledug yang bisa kelar Desember 2016, serta proyek Jembatan Pulau Balang, Kalimantan Timur. "Ada proyek lain yang masih tahap lelang," ucapnya. 

Sumber: kontan.co.id

Pembangunan jalan tol Sumatera terancam mandeg

Jalan tol Sumatera
Pembangunan jalan tol Sumatera
LAMPUNG. Pembangunan jalan tol Trans Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar, Lampung, sepanjang 140 kilometer (km) terancam terhenti akibat belum tuntasnya pembebasan lahan.
"Sejak kunjungan Presiden Joko Widodo pada Februari 2016 hingga sekarang, pengerjaan jalan tol mandeg akibat lahan yang belum dibebaskan," kata Kepala Proyek PT Waskita Karya Marsudi di Sabahbalau, Lampung Selatan, Rabu (11/5).
Ia mengatakan, perusahaan diberikan proyek untuk pengerjaan jalan tol sepanjang 40 km mulai dari Desa Sidomulyo hingga Kotabaru Lampung Selatan, namun terhenti karena belum tuntasnya pembebasan lahan.
Menurut Marsudi, dari 40 km itu, perusahaan baru dapat mengerjakan jalan tol yang telah dirigid sepanjang 5 km. "Seharusnya akhir Mei tahun ini pembebasan lahan harus sudah tuntas sehingga kami dapat bekerja," paparnya.
Ia mengaku, pesimistis pembangunan jalan tol Trans Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar bisa sesuai target, mengingat belum tuntasnya pembebasan lahan. "Saya tidak tahu permasalahannya seperti apa hingga pembebasan lahan belum tuntas, karena yang mengurusi masalah itu ada instansi lain," imbuh Marsudi.
Kunjungan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Irman Gusman beserta anggota ke lokasi pembangunan jalan tol di Desa Sabahbalau pada Selasa (10/5) diharapkan dapat memberikan solusi agar permasalahan lahan segera teratasi. "Saya berharap Ketua DPD dapat memberikan solusi pembebasan lahan dengan berkoordinasi dengan pihak terkait agar pembangunan jalan tol sesuai target," katanya.
Sebelumnya, Irman Gusman meminta pihak terkait untuk mempercepat pembangunan jalan tol Trans Sumatera terutama ruas Bakauheni-Terbanggi Besar, Lampung, sepanjang 140 km.
"Kami sedang reses untuk melihat langsung perkembangan pembangunan jalan tol sesuai dengan jadwal atau tidak. Tapi terdapat hambatan di lapangan karena itu apa yang menjadi masalah teknis perlu dikoordinasikan antara intansi seperti Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat, Kementerian ATR/Kepala BPN, BUMN dan pemerintah daerah untuk percepatan pembangunannya," kata dia di Sabahbalau, Lampung Selatan, Selasa (10/5).
Ia menyebutkan untuk percepatan pembangunan jalan tol itu, DPD RI akan memanggil pemangku kepentingan tersebut agar pembangunan jalan bebas hambatan itu sesuai dengan target, yakni pada 2018.
Senator asal Sumatera Barat itu mengatakan bahwa pembangunan jalan tol itu harus sesuai target mengingat pada tahun 2018, akan digelar even olahraga internasional, yakni Asian Games. Irman menjelaskan, berdasarkan informasi pembebasan lahan baru mencapai 50% sehingga diperlukan kerja keras semua pihak agar lahan untuk pembangunan jalan tol dapat selesai.
Ia juga meminta Pemprov Lampung segera memetakan masalah pembebasan dan hasil pemetaan tersebut akan diteruskan oleh DPD ke kementerian terkait agar pembangunan jalan bebas hambatan sepanjang 140 km itu dapat dilanjutkan dan selesai sesuai target.
 
Sumber: kontan.co.id

Rabu, 29 Juni 2016

Ruas Tol Tran Sumatera yang Bisa Digunakan Untuk Mudik Lebaran 2016

Transportasi Sumatera
Pembangunan Jalan tol
Lintas-Sumatera - Proyek Pembangunan jalan Tol Trans Sumatera yang akan menghubungkan kota-kota dari ujung Utara hingga ujung Selatan Pulau Suamtera terus berjalan. Saat ini sudah ada dua ruas tol yang sedang dikerjakan sudah bisa dilalui pemudik Lebaran tahun ini. Namun jalur ini digunakan hanya sebagai jalur alternatif saja.

Ruas Tol Sumatera yang sudah bisa digunakan oleh pemudik lebaran tahun ini adalah ruas Bakaheuni-Terbanggi Besar dan ruas Indralaya-Palembang dapat. Walau belum seratus persen selesai, namun informasi dari data terbaru yang diterbitkan Tubuh Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian, dengan cara rinci masing-masing ruas tol di Pulau Sumatera ini sudah menujukkan perkembangan yang cukup positif.

Meneteri PU serta Perumahan Rakyat mengaku bakal kembali mengecheck dua ruas itu dua pekan sebelum Lebaran. Ia ingin memastikan ruas itu sudah dapat dipakai jalur mudik.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga mengecek langsung perkembangan pembangunan Tol Trans Sumatera. Tol Trans Sumatera adalah salah satu proyek infrastruktur prioritas pemerintah hingga 2019 mendatang.

Berikut adalah informasi dan perkembangan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera

I.  Ruas tol Medan-Binjai panjang 16, 72 km.
Tanggung jawab pembangunan ruas tol ini diserahkan ke PT Hutama Karya. Sistem pembebasan tempat sudah meraih 70% atau sekitaran 11, 7 km, sedang perubahan konstruksi meraih 7, 9%. Perincian pelaksanaan konstruksi, seksi I masih tetap dalam persiapan, seksi II meraih 4, 8%, serta seksi III meraih 16, 6%.

II. Ruas tol Pekan Baru-Kandis-Dumai panjang131 km.
Tanggung jawab pembangunan ruas tol ini diserahkan ke PT Hutama Karya. Sekarang ini dalam persiapan konstruksi sambil menunggu kesiapan tempat yang sekarang ini sudah terbebas 19, 5%.

III. Ruas tol Palembang-Indralaya panjang22 km.
Tanggung jawab pembangunan ruas tol ini diserahkan ke PT Hutama Karya. Sistem pembebasan tempat sudah meraih 49, 09% atau sekitaran 10, 8 km. Sedang pembangunan konstruksi sudah meraih keseluruhan 10, 35% dengan perincian, seksi I sudah meraih 15, 531%, seksi II tengah menanti kesiapan tempat serta seksi III sudah meraih 4, 65%.

IV. Ruas tol Bakauheni-Terbanggi Besar panjang 140 km.
Tanggung jawab pembangunan ruas tol diserahkan ke Hutama Karya. Sistem pembebasan tempat meraih 18, 02% atau sekitar 25, 23 km. Kegiatan konstruksi yang dikerjakan pada paket 1 sudah meraih 1, 16%, paket 2 meraih 3, 53%, Paket 3 serta 4 dalam persiapan konstruksi sambil menanti kesiapan tempat.

V. Ruas tol Kayu Agung-Palembang-Betung panjang 111 km
Bakal dilepaskan penuh ke pihak swasta. Sekarang ini prosesnya tengah dalam rangkaian lelang investasi untuk mencari investor paling kompeten menggarap ruas ini.

VI. RuasMedan-Kualanamu-Tebing Tinggi panjang 61, 70 km.

Tanggung jawab pembangunan ruas tol ini diserahkan ke PT Jasamarga Kualanamu Toll. Proses pembebasan tempat sudah meraih 85, 98%. Aktivitas konstruksi jalan tol yang terbagi dalam 6 seksi pekerjaan ini telah mencapai perkembangan 6, 01%. 

Demikianlah perkembangan pembangunan jalan Tol Trans Sumatera sebelum lebaran tahun 2016.