Tampilkan postingan dengan label sumatera. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sumatera. Tampilkan semua postingan

Minggu, 17 Januari 2021

5 Lokasi untuk Bisa Bercengkerama dengan Satwa Liar Nusantara

 

Indonesia punya beragam satwa khas yang unik dan dilindungi agar tetap lestari sampai kapan pun. Suaka alam jadi salah satu tempat untuk melindungi satwa tersebut. Ternyata, beberapa di antaranya bisa dikunjungi.

Berikut ini 5 destinasi ekowisata di Indonesia yang mana pengunjung bisa berinteraksi dengan satwa dilindungi:

1.       Tangkahan, Sumatera Utara

Jika ingin berinteraksi dengan gajah sumatera yang merupakan spesies gajah terkecil dunia, di sinilah tempatnya. 

Seorang turis asing bermain dengan gajah sumatera (Elephas maximus sumatrensis) di kawasan wisata Tangkahan, di Kecamatan Batang Serangan, Langkat. Saat ini, kawasan wisata di zona pemanfaatan TNGL sudah dibuka, seperti Bukit Lawang dan Tangkahan. Namun, untuk memasuki kawasan TNGL masih menunggu persetujuan dari Menteri LHK RI dan nantinya harus menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.


Selain memandikan gajah di sungai, Anda pun bisa menyusuri aliran sungai dengan ban atau perahu. Lokasi ini makin populer setelah digunakan sebagai lokasi video musik Adu Rayu.


2.       Way Kambas, Lampung

Masih seputar tempat berinteraksi dengan para gajah, Taman Nasional Way Kambas juga merupakan wilayah konservasi gajah sumatera. 



Ilustrasi Gajah Sumatera.(Dok. HHWT) Selain naik gajah, Anda pun bisa menyusuri sungai dan safari malam dengan paket wisata yang ditawarkan. Bukan hanya gajah, burung-burung liar di sini pun menarik untuk diamati.

 

3.       Tanjung Puting, Kalimantan Timur

 

Beralih ke Pulau Kalimantan, di sinilah Anda bisa berinteraksi dengan para orangutan. Taman Nasional Tanjung Putting sendiri merupakan tempat konservasi beberapa fauna endemik Indonesia, termasuk orangutan dan bekantan. Selain bertemu oranguatan di Camp Leakey, Anda juga bisa menjelajahi Sungai Sekonyer yang sering dijuluki “Amazon-nya Indonesia”.

 

4.       Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur

 


 Saatnya bermain di air bersama para ubur-ubur di Pulau Kakaban. Selain Kakaban, gugus Derawan terdiri dari tiga pulau besar lain, yakni Sangalaki, Maratua, dan Derawan. Lihat Foto Berenang Bersama Penyu di Derawan(SHUTTERSTOCK )   Selain dapat menyaksikan ubur-ubur di danau Pulau Kakaban, Anda pun bisa menjumpai penyu sisik di pantainya.

 

5.       Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur

 


Hewan endemik purba ini hanya ada di Indonesia, tepatnya di beberapa pulau di dalam kawasan Taman Nasional Komodo. Lihat Foto Satwa endemik Komodo (Varanus komodoensis) di Pulau Rinca, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur,

 

Sumber Kompas.com 

Selasa, 06 Agustus 2019

Pakar sebut Sumatera solusi cadangan listrik Jakarta

Pakar sebut Sumatera solusi cadangan listrik Jakarta
Situasi di Halte TransJakarta Harmoni saat pemadaman listrik di Jakarta, Minggu (4/8/2019) (ANTARA/Shofi Ayudiana)
Jakarta (ANTARA) - Pakar ketenagalistrikan Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof Pekik Argo Dahono mengatakan salah satu solusi mengatasi cadangan listrik Jakarta serta wilayah Jawa bagian Barat adalah mensuplai cadangan listrik dari Pulau Sumatera melalui jaringan kabel bawah laut.

“Yang paling bagus seharusnya listrik kita di Jawa bagian Barat segera disambung ke Sumatera. Jadi kalau listrik Timur putus bisa disumbang dari Sumatera,” kata Prof Pekik saat dihubungi di Jakarta, Senin.

Pekik mengatakan solusi untuk membangun transmisi listrik dari Sumatera ke Jawa melalui jaringan kabel bawah laut pernah diwacanakan sebelumnya, namun tidak lama isu tersebut tenggelam karena izinnya dicabut.

Selain itu, Pekik juga menjelaskan Jakarta dan wilayah Jawa bagian Barat memang masih bergantung pada pembangkit listrik yang ada di bagian Timur sehingga ketika di wilayah timur kehilangan daya, wilayah barat mengalami trip (terputus).

Dengan demikian, ia mengungkapkan wilayah Jawa bagian Barat (DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat) seharusnya mempunyai pembangkit listrik yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan dunia industri yang banyak terdapat di wilayah ini.

Namun masalahnya, sambung Pekik, pembangkit listrik di Barat kurang karena berbagai kendala, salah satunya tanah di Barat mahal sehingga cukup sulit untuk mencari lahan untuk pembangkit baru.

Dosen Teknik Elektro ITB itu juga menyebutkan ada dua PLTA besar di wilayah Barat yakni Saguling dan Cirata yang berfungsi sebagai penstabil daya dan tegangan sekaligus untuk mengirimkan pasokan listrik dari Timur ke Barat.

Selain kedua PLTA tersebut, Suralaya dan Cirebon power juga termasuk pemasok listrik ke Jawa bagian Barat. Namun pembangkit listrik tersebut belum cukup untuk menanggung kebutuhan listrik di Barat.

Solusi lain untuk mencukupi kebutuhan listrik Jawa bagian Barat, selain menambah pasokan dari Sumatera juga adalah pembangunan infrastruktur yang sudah menjadi target PLN di 2022.

Ada beberapa pembangkit yang dibangun seperti di Bekasi, Cirebon, dan Pelabuhan Ratu. Pembangunan ini masuk dalam program 35.000 MW yang dicanangkan pemerintah.

“Itu salah satu solusinya. Cuma semuanya itu PLTU. Kelakuan PLTU itu kalau sudah nyala tidak mau dimatikan, kalau sudah mati, sulit dinyalakan,” ujarnya.

Ada 16 Titik Api Terdeteksi Di Sumatera, Singapura Terancam Berkabut

Layanan Meteorologi Singapura pada Minggu (4/8) mengumumkan bahwa per akhir pekan kemarin, telah terdeteksi 16 titik api di Sumatera.

Akibatnya, Singapura berpotensi mengalami kondisi berkabut jika kebakaran di Sumatera tidak juga terkendali.

"Titik api yang terus-menerus dengan kabut asap terdeteksi dalam beberapa hari terakhir di Sumatra dan juga Kalimantan, yang telah mengalami kondisi cuaca kering," begitu bunyi pengumuman tersebut.

"Karena tutupan awan, total 16 titik api terdeteksi di Sumatra hari ini dan kabut asap dari titik api persisten terus diamati di provinsi Riau dan Jambi, Sumatra," sambung pengumuman yang sama dilansir RMOL.id.

Pengumuman itu menambahkan bahwa untuk beberapa hari ke depan, kondisi kering diperkirakan akan tetap terjadi di Sumatra dan angin yang ada di wilayah itu dapat terus bertiup dari tenggara atau selatan.

"Ada kemungkinan bahwa Singapura dapat mengalami kondisi yang sedikit berkabut jika ada peningkatan kegiatan titik api lebih lanjut di Sumatra dan angin berubah menjadi bertiup dari barat daya," lanjut pengumuman itu, seperti dimuat Channel News Asia. [tmc]


Potensi Karhutla Tinggi, Warga Lamsel Diimbau Waspada

Potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) saat musim kemarau rentan terjadi di wilayah Lampung Selatan (Lamsel).
Akibat puntung rokok sebuah lahan di tepi Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) KM 8 Desa Hatta, Kecamatan Bakauheni, terbakar pada Senin (5/8). Joko, salah satu warga setempat mengungkapkan kebakaran diduga berasal dari puntung rokok pengendara yang melintas.
Joko, warga Desa Hatta Kecamatan Bakauheni berusaha memadamkan api yang membakar semak-semak diduga akibat puntung rokok yang dibuang sembarangan, Senin (5/8/2019) – Foto: Henk Widi











Lokasi kebakaran lahan yang berada di dekat pintu keluar (exit) Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Bakauheni Utara membuat pengendara terganggu. Asap pekat akibat terbakarnya lahan berakibat pengendara motor mengalami gangguan pernapasan dan pandangan.
Upaya pemadaman disebut Joko dilakukan menggunakan bambu dan kayu. Sebab ia khawatir api akan merembet ke kebun warga yang ditanam pohon sengon dan pisang.
Selain pengendara motor, sejumlah kendaraan yang keluar dari pintu tol Bakauheni Utara terlihat harus berhati-hati. Sebab akibat terbakarnya lahan di dekat pintu masuk dan keluar tol jarak pandang terganggu.
Selain itu titik exit tol Bakauheni Utara terhubung dengan jalan lintas Sumatera dari arah Bakauheni ke Kalianda dan sebaliknya. Pemadaman disebut Joko terkendala angin kencang dan panas di sekitar lokasi.
“Awalnya api hanya kecil namun bertambah besar karena angin kencang dan udara kering mempercepat terbakarnya rumput kawatan, ilalang dan daun kering. Saya padamkan api bersama dua orang agar api tidak membesar,” ungkap Joko saat ditemui Cendana News tengah memadamkan api, Senin (5/8/2019) sore.
Joko menyebut potensi kebakaran yang tinggi membuat warga harus waspada. Sebab selain membahayakan ke permukiman warga, akibat kebakaran lahan perkebunan produktif bisa ikut terbakar.
Angin kencang dengan udara kering saat kemarau berimbas proses kebakaran bisa merembet dengan cepat. Selain membahayakan bagi warga sekitar, asap yang ditimbulkan mengakibatkan gangguan kesehatan.
Potensi kebakaran salah satunya akibat puntung rokok diakui Deni Yusuf, anggota Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP dan Damkar) Lamsel.

Kamis, 23 Mei 2019

Ruas Tol Kayu Agung-Palembang Belum Tuntas

Sejumlah pekerja tengah membagun ruas jalan tol dari Kayu Agung-Palembang, Kamis (16/5/2019). Dari 33 km ruas tol ini, empat kilometer diantaranya masih berupa tanah merah. Pengerjaan ini ditargetkan rampung pada H-10 Lebaran dan dapat digunakan sebagai jalur fungsional dari Lampung menuju Palembang.


KOMPAS—Di beberapa titik, pembangunan jalan di ruas tol Kayu Agung-Palembang masih belum tuntas. Jalur tersebut masih berupa tanah merah dan kerikil. PT Waskita Karya sebagai kontraktor akan mempercepat pengerjaan untuk melapisi jalan dengan agregat tak berdebu. Jalur ini ditargetkan dapat difungsikan pada 10 hari sebelum Lebaran.
Pengerjaan  jalan ruas tol Kayu Agung-Palembang, Kamis (16/5/2019), masih terus berlangsung. Sejumlah kendaraan berat berlalu-lalang mengangkut material dan membangun jalan.
Pada Kamis (16/5/2019), dari sekitar 33 km tersebut, ada sekitar 4 kilometer jalan yang masih tanah merah dan sulit dilalui. Jalur tersebut terletak di  STA-13 sampai STA 17.
Akibatnya, kendaraan harus memilih jalan agar tidak terperosok karena tanah masih lunak. Beberapa kali, Kompas salah mengambil jalur, karena belum adanya rambu. Tidak hanya itu, jembatan yang menjadi akses keluar dari tol menuju gerbang tol Kayu Agung, juga belum selesai.
Walau demikian, sejumlah proses pengerjaan terus berlangsung. Di tengah terik matahari, pekerja membenahi jalan. Mereka melapisi tanah dengan batu kerikil dan juga pengerjaan pembangunan jembatan dan gorong-gorong.
Manager Proyek Tol Kapal Betung Aditya Wicaksono saat dihubungi, Kamis (16/5/2019) mengakui masih ada jalan yang masih terus dibangun. Jalan yang masih tanah merah akan dipadatkan dan dilapisi dengan agregat sehingga lebih mudah untuk dilalui. “Nantinya jalan juga akan dilapisi dengan aspal sebagai perekat sehingga saat dilintasi, jalan tidak akan berdebu,” katanya.
Nantinya jalan juga akan dilapisi dengan aspal sebagai perekat sehingga saat dilintasi, jalan tidak akan berdebu
Adapun untuk jembatan akses tol, Aditya menargetkan dalam waktu tiga hari ke depan, jembatan tersebut dapat terselesaikan dan dapat dilalui.
Di tahap akhir, akan dipasang sejumlah rambu yang digunakan pengendara untuk melewati jalan tersebut. Hanya saja, lanjut Aditya, tidak ada penerangan jalan. Karena itu, jalan fungsional hanya akan dibuka pada pagi hingga sore hari.
KOMPAS/RHAMA PURNA JATI
Sejumlah pekerja tengah membagun ruas jalan tol dari Kayu Agung-Palembang, Kamis (16/5/2019). Dari 33 km ruas tol ini, empat kilometer diantaranya masih berupa tanah merah. Pengerjaan ini ditargetkan rampung pada H-10 Lebaran dan dapat digunakan sebagai jalur fungsional dari Lampung menuju Palembang.
Rencananya, jalan fungsional akan dibuka satu jalur. “Sebagian besar, jalan yang akan dibuka adalah di sebelah kiri arah Lampung menuju Palembang,” katanya. Namun, di beberapa ruas, pengendara akan diarahkan ke jalur sebelahnya.
Aditnya mengatakan, pembukaan tol fungsional ini dilakukan untuk menyediakan jalur alternatif bagi masyarakat. Secara keseluruhan progres pembangunan jalur tol Kayu Agung-Palembang sekitar 75 persen dan di ditargetkan baru akan rampung pada September 2019.
Akses keluar tol rawan
Adapun untuk akses keluar tol, hanya akan diberlakukan di kawasan Kayu Agung dan Palembang tepatnya di Kawasan Jakabaring, sementara akses keluar di Jejawi tidak akan difungsikan.
Pantauan Kompas, jalur akses keluar tol di kedua jalur tersebut memiliki lebar sekitar delapan meter. Namun, saat tiba di jalan lintas sumatera, jalan menyempit menjadi enam meter.
Adapun akses jalan masuk menuju tol sebagian besar masih tanah dan berdebu. Hal serupa juga terjadi di pintu keluar kayu agung yang juga sebagian besar masih tanah dan jalan agregat.
KOMPAS/RHAMA PURNA JATI
Sejumlah pekerja tengah membagun ruas jalan tol dari Kayu Agung-Palembang, Kamis (16/5/2019). Dari 33 km ruas tol ini, empat kilometer diantaranya masih berupa tanah merah. Pengerjaan ini ditargetkan rampung pada H-10 Lebaran dan dapat digunakan sebagai jalur fungsional dari Lampung menuju Palembang.
Aditya menegaskan, pihaknya akan terus melakukan pembangunan jalan sehingga dapat dilalui dengan nyaman. “Saya menargetkan pada H-10 Lebaran, semua pengerjaan jalan fungsional bisa rampung,” kata Aditya.
Saya menargetkan pada H-10 Lebaran, semua pengerjaan jalan fungsional bisa rampung
Tenaga Ahli Utama Pengendalian Pembangunan Monitoring dan Evaluasi Program Prioritas Nasional Bidang Infrastruktur Kantor Staf Presiden Febry Calvin Tetelepta saat memantau kesiapan tol Trans Sumatera Selasa (14/5/2019),  memprediksi  minat pemudik dari Jawa ke Sumatera menggunakan tol Trans Sumatera sangat tinggi. Sebab, ini kali pertama tol di Sumatera digunakan. Terlebih pada saat yang sama harga tiket pesawat melonjak sehingga banyak yang mudik melalui darat.
Panjang tol dari Lampung ke Palembang 363 kilometer.  Tol Sumatera yang sudah diresmikan operasional dari Bakauheni Lampung Selatan – Terbanggi Besar Lampung Tengah 140,7 km. Sementara dari Terbanggi Besar ke Pematang Panggang, Kabupaten Mesuji, panjangnya 112 km dan ruas Pematang Panggang ke Kayu Agung sepanjang 77 km dianggap fungsional.
KOMPAS/RHAMA PURNA JATI
Sejumlah pekerja tengah membagun ruas jalan tol dari Kayu Agung-Palembang, Kamis (16/5/2019). Dari 33 km ruas tol ini, empat kilometer diantaranya masih berupa tanah merah. Pengerjaan ini ditargetkan rampung pada H-10 Lebaran dan dapat digunakan sebagai jalur fungsional dari Lampung menuju Palembang.
“Bakal ramai pemudik yang gunakan tol Trans Sumatera. Walaupun belum sepenuhnya rampung, namun sudah bisa digunakan,” kata Febry.
Tol Trans Sumatera belum memiliki rest area yang permanen. Namun, dari Bakauheni sampai ke Pematang Panggang disiapkan rest areadarurat. Di rest area darurat itu disediakan fasilitas ruang salat, kantin, toilet, dan pengisian bahan bakar. Selain rest area darurat yang disiapkan pemerintah, terdapat juga warung-warung makan darurat milik warga.
Siap Digunakan
Sebelumnya, Kakorlantas Polri Inspektur Jenderal Refdi Andri menjelaskan, tol fungsional diperkirakan akan dibuka pada 29 Mei 2019 atau bersamaan dengan dimulainya operasi ketupat 2019. Namun pihaknya masih akan memantau perkembangan pengerjaan di ruas tol yang akan difungsikan.
“Kalau bisa digunakan akan kita gunakan, tetapi kalau belum siap, ya tidak kita gunakan. Yang pasti pada 10 hari sebelum hari raya, semua pengerjaan harus sudah selesai,” katanya.
Refdi menerangkan, berdasarkan pemeriksaan, jalur Bakauheni- Pematang Panggang sudah bisa dilalui dengan lancar. Hanya saja, jalur dari Pematang Panggang-Kayu Agung, masih perlu pembenahan. “Penyelenggara jalan tentu akan melakukan percepatan pengerjaan agar jalur ini dapat difungsikan,” ungkapnya.
Hal yang utama adalah keberadaan rest area yang harus sesuai dengan standar minimum. Selain itu, perlu ada peningkatan jaringan sinyal karena di beberapa titik jaringan komunikasi masih sulit di dapat. “Kami akan berkoordinasi dengan pihak provider untuk menyediakan jaringan di titik tersebut,” katanya.
KOMPAS/RHAMA PURNA JATI
Sejumlah pekerja tengah membagun ruas jalan tol dari Kayu Agung-Palembang, Kamis (16/5/2019). Dari 33 km ruas tol ini, empat kilometer diantaranya masih berupa tanah merah. Pengerjaan ini ditargetkan rampung pada H-10 Lebaran dan dapat digunakan sebagai jalur fungsional dari Lampung menuju Palembang.
Refdi menerangkan, berkaca pada arus angkutan lebaran tahun sebelumnya, kemungkinan puncak arus mudik akan terjadi pada H-2 lebaran dan H+1. Untuk itu, akan ada perlakuan khusus agar tidak terjadi kemacetan terutama saat pengalihan dari jalur tol ke non tol atau sebaliknya.
Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Selatan Inspektur Jenderal Zulkarnain Adinegara mengatakan pihaknya sudah menyiapkan 2.000 personel dalam operasi ketupat. Salah satunya adalah untuk mengamankan titik rawan. “Tim sniper pun disiapkan. Hal ini untuk mengantisipasi sejumlah bentuk kejahatan seperti begal dan bajing loncat,” katanya. (AIN/IRE)



Senin, 19 Desember 2016

Liburan Ke Danau Toba Menikmati Wisata Alam Yang Indah Bersama Tutoba

Danau Toba adalah salah satu destinasi unggulan dari berbagai destinasi wisata yang ada di Indonesia. Danau Toba memiliki keindahan alam yang terkenal sebagai ikon utama tempat wisata di Pulau Sumatera untuk menikmati wisata alamwisata budaya, bermacam wisata kulinerjuga terdapat wisata sejarah dan wisata rohani.

Tutoba menyediakan berbagai paket wisata ke Kawasan Danau Toba, dengan layanan yang terbaik dan harga yang murah. Silahkan Anda memilih paket wisata yang sesuai dengan rencana berlibur Anda.

Tutoba Tour & Travel adalah salah satu divisi di dalam PT. Pollung Gaja Toba yang merupakan suatu perusahaan yang didirikan oleh 77 orang alumni ITB yang berasal dari Kawasan Danau Toba. Tutoba Tour & Travel melakukan usaha atau bisnis paket wisata modern dengan tujuan KDT, full service (jemput di dan antar ke bandara Silangit) dengan tarif kompetitif. 

Liburan Ke Danau Toba
Sawah di tepi Danau Toba






Rabu, 07 September 2016

Orang Jakarta Harus Ikut Serta Lestarikan Harimau Sumatera, Begini Caranya...

Orang Jakarta Harus Ikut Serta Lestarikan Harimau Sumatera
 Harimau Sumatera

Penyelamatan harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang populasinya di alam kini ditaksir tinggal 441 - 679 bukan hanya jadi tanggung jawab lembaga konservasi ataupun pihak taman nasional.

Pola konsumsi orang-orang kota macam Jakarta sebenarnya juga menentukan keberlangsungan hidup spesies ikonik dari Indonesia tersebut. Karenanya, orang-orang kota pun juga harus ikut bertanggung jawab.

Yoan Dinata dari Forum Harimau Kita mengungkapkan, ada sejumlah cara bagi warga Jakarta dan kota-kota lainnya untuk ikut melindungi harimau sumatera.

Salah satu cara ialah tak membeli produk dari kulit harimau atau bagian tubuh lainnya. Hal lain adalah melaporkan kepada pihak berwajib bila menjumpai orang yang memperdagangkan atau memiliki harimau sumatera hidup maupun awetan.

"Kurangi juga konsumsi barang-barang yang terbuat dari kayu alam," kata Yoan saat dihubungi Kompas.com, Jumat (29/7/2016).
Menurutnya, banyak barang kayu alam diperoleh dari penebangan ilegal yang merusak habitat harimau sumatera. "Pakai produk kayu tersertifikasi," imbuhnya.

Sementara, Devy Suradji, Marketing Director WWF Indonesia, mengungkapkan pentingnya kepedulian dengan mendonasikan dana untuk kepentingan harimau sumatera.

"Kami juga mengajak publik untuk mengurangi penggunaan kertas, memilih produk hutan yang lestari ataupun lebih selektif memilih produk sawit," tuturnya.

Produk kertas seperti tisu, kertas tulis, dan karton terbuat dari bahan baku bubur kertas yang dihasilkan oleh industri perkebunan di Sumatera.

Demikian juga sawit yang hampir terdapat di setiap produk makanan dan kosmetik yang dipakai sehari-hari. Sawit dihasilkan oleh perkebunan sawit di Sumatera yang banyak berkontribusi pada kebakaran hutan.

Pengurangan produk kertas dan selektif memilih produk sawit membantu melestarikan hutan Sumatera habitat harimau dari kerusakan.

Tanggal 29 Juli diperingati sebagai hari Harimau Global. Sekaranglah saatnya, siapa pun termasuk warga Jakarta, ikut serta melestarikan harimau sumatera.

Sumber: Kompas